A+

6/recent/ticker-posts

KWN-5 : Maafkan Bapak, Aku Tidak Tahu

“Maafkan Bapak, Aku Tidak Tahu”, karya video siswa SD Islam Sabilillah Malang Meraih Juara Nasional Kid Witness News 2008

Sebuah karya video drama dan reportase bertema lingkungan hidup

Jakarta, 20 November 2008 - Setelah secara resmi diluncurkan di Jakarta pada 29 Juli 2008 lalu, akhirnya Kid Witness News (KWN) Indonesia 2008 memasuki tahap final. Padahari ini (Kamis, 20/11) diumumkan para pemenang KWN, ajang kompetisi pembuatan video singkat untuk pelajar SD dan SMP se-Indonesia yang berusia 10 – 15 tahun, dimana pada tahun ini bertema tentang lingkungan hidup. Di Indonesia, KWN pertama kali diselenggarakan pada 2004, dan tahun ini adalah kompetisi yang ke-5 kalinya.

Memasuki babak puncak, dewan juri yang terdiri dari para pakar di bidangnya melakukan penilaian yang cukup alot guna menentukan para pemenang KWN 2008 Indonesia. Akhirnya berhasil diputuskan, peraih Juara Nasional KWN tahun ini adalah wakil dari SD Islam Sabilillah Malang (Jawa Timur), dengan karya video drama dan reportase berjudul “Maafkan Bapak, Aku Tidak Tahu”. Sebagai Juara Nasional, tim SD Islam Sabilillah Malang berhak meraih hadiah berupa piala KWN dan piagam, serta perjalanan gratis mengikuti Perayaan Kontes Regional di Sabah (Malaysia) yang akan berlangsung pada 2-5 Desember 2008 mendatang. Selain itu, mereka juga akan menjadi wakil Indonesia di Kejuaraan KWN Tingkat Global yang akan berlangsung di Tokyo (Jepang) pada Juni tahun depan.

Terpilih sebagai Runner Up 1 adalah video dokumenter karya siswa SMP Katolik Pax Christi Manado (Sulawesi Utara) dengan judul “Tarsius, Hewan Langka Indonesia”. Selanjutnya, video dokumenter karya siswa SMP Kristen I Harapan, Denpasar (Bali) berjudul ”Penglipuran Village” meraih juara Runner Up 2. Sedangkan untuk posisi Runner Up 3 diraih oleh YPK Harapan Denpasar dengan judul ”Jangan Biarkan Kami Punah”. Keempat sekolah tersebut berhasil menyisihkan 500 sekolah yang mengirimkan karyanya.

Sebelumnya pihak Juri telah memutuskan karya yang masuk tahapan 10 besar, yaitu dari SD Jubillee School Jakarta, SMPN 5 Yogyakarta, SD High Scope Indonesia Jakarta, SMP Kristen 1 Denpasar, SD Islam Sabilillah Malang, SDN 11 Pagi Pondok Labu Jakarta, SMP Katolik Pax Christi Manado, SD Nasional KPS Balikpapan, YP Kristen Harapan Denpasar, dan SMP St. Angela Bandung.

Para wakil siswa dari 10 sekolah dengan storyline terbaik tersebut pada 18-20 September 2008 lalu diundang ke Jakarta untuk mengikuti training intensif yang berlangsung selama 3 hari. Mereka mendapatkan training dan pelatihan pembuatan video dari PGI dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Asistensi IKJ dibutuhkan untuk bisa memberikan sentuhan estetis pada setiap karya para peserta sehingga mereka bisa melahirkan karya monumental dan menjadi kebanggaan bangsa.

Masing-masing sekolah yang masuk ”10 Besar” mendapatkan hadiah berupa camera e-cam NV-GS330 dari Panasonic. Selain itu, Panasonic juga menyediakan berbagai perlengkapan produksi bagi 10 storyline yang mereka susun, yakni Tripod, DVD-R Disc, Panasonic Microphone (+ KWN Cube), KWN Shirt/ Vest, Badge, Clipboard & Pen, serta 1 set DVD dan Buku Panduan bagi Siswa & Guru, berjudul “A Hands-on Video Education Program”.

Dewan juri KWN 2008 adalah Henry Bastaman (Kementerian Lingkungan Hidup), Subadjio Budisantoso (Institut Kesenian Jakarta), Lily Ham (HOPE), Ari Budiharto Soetjitro (PT. Padang Digital Nusantara), Verena Puspawardani (WWF), Brigitta Isworo Laksmi (wartawan senior), Titin Rosmasari (Trans7), Albar Daengparani (Senjaya Bersama Utama), Daniel Suhardiman (Panasonic Manufacturing Indonesia), Yulian Duce (Panasonic Gobel Indonesia) dan tim dari Female Radio.

"Tujuan utama kami menggelar Kid Witness News di Indonesia adalah untuk menstimulasi kreativitas di kalangan para siswa dan memunculkan kemampuan berkomunikasi di antara mereka. Selain itu, ajang ini ditujukan untuk menciptakan kerja sama tim di antara para siswa dalam mengerjakan tugas di lapangan dan aktivitas lain terkait dengan pembuatan film tersebut,” jelas Rachmat Gobel. ”Oleh karena itu kami berupaya menyediakan wadah untuk mengasah sisi pendidikan anak lewat berbagai program yang menarik, termasuk KWN. Kami yakin KWN dapat menstimulasi daya inovasi, pemahaman, kreativitas dan analisa para pesertanya,” tambah Rachmat Gobel, Komisaris PT. Panasonic Gobel Indonesia (PGI).

Tahun ini, Panasonic Indonesia sebagai penyelenggara resmi KWN 2008 menerima hampir 500 naskah dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia. “Jumlah ini meningkat sekitar 150% dibandingkan tahun lalu, dimana jumlah peminat yang masuk hanya sekitar 200 naskah,” tutur Josephine Lawu, Corporate Communication Panasonic. Namun sayang, 120 naskah yang masuk tahun ini terpaksa harus didiskualifikasi, karena gagal memenuhi syarat administrasi yang diminta oleh panitia.
Aspek penjurian video terdiri dari 5 bidang, yakni (1) Aspek penulisan meliputi kreativitas, originalitas, dan kandungan lokal; (2) Aspek Videografi meliputi kualitas gambar, fokus objek, tata cahaya dan warna; (3) Aspek Suara meliputi kejelasan suara, kemampuan narasi, efek suara dan musik; (4) Aspek Editing meliputi harmonisasi dalam penggabungan klip-klip, efek visual, dan tampilan terjemahan dalam bahasa Inggris; (5) Aspek komprehensif meliputi kejelasan dan akurasi tema.


Dengan training yang telah diberikan oleh masing-masing ahlinya, kami berkeyakinan bahwa Indonesia dapat meraih juara Grand Prix dalam Kejuaraan KWN Tingkat Global yang akan berlangsung di Tokyo (Jepang) pada bulan Juni tahun depan.

Sekilas tentang KWN


Dalam skala global, penyelenggaraan KWN dimulai pada medio 1988 oleh Panasonic Amerika Serikat. Secara eskalatif, event ini kemudian diselenggarakan di berbagai negara di kawasan Amerika, Eropa, dan Asia Pasifik. Hingga 2006, lebih dari 10 ribu siswa dari 500 sekolah (17 negara) telah berpartisipasi dalam program tahunan tersebut. Di Indonesia, KWN pertama kali diselenggarakan pada 2004. Jenjang kontes meliputi tingkat Nasional dan tingkat Global.[Josephine Lawu; PT. Panasonic Gobel Indonesia]

Posting Komentar

0 Komentar