A+

6/recent/ticker-posts

Ihwal: Dipaksa Bersuci, Mbah Petruk Pilih Mati

Handakakusuma (kelak-dimasakini dipanggil Mbah Petruk) memilih bunuh diri menenggelamkan diri di Sungai Gandul, waktu sang Kakak, Kyai Reksayudha II mau memaksa memandikan adik yang seumur2 tidak pernah mau mandi ini, serta mau menyunatnya sebagai tanda akil-baliq dan untuk menjaga kesucian kemaluan dari sisa najis buang air kecil. Dalam renungan penyesalan Kyai Reksayudha II, berbisik Handakakusuma dari alam gaib:


"Kakang Reksayuda, aja susah-susah ngupaya aku, aku wis ora bakal kumpul maneh lawan kakang ing salawas-lawase. Samengko aku dedunung mengkoni Gunung Merapi ana ing alam kaalusan, Dono menawa kakang ketemu karo aku ana sarate, sesajia wedang bubuk gula jawa lan jadah bakar, yen selametan memulo aja lali tumpeng sega gunung panggang buta, lan aja lali genepana sesajen pohung bakar. Yen ana pepeteng atimu kakang, dalah satedhak turunmu uga sarana sesajen iku, aku bakal rerewang bisaa oleh pitulungan pepadhang.”


(Kakak Reksayuda janganlah bersusah payah mencari aku, aku sudah tidak bisa berkumpul lagi dengan kakak untuk selama-lamanya. Sekarang aku berada menguasai Gunung Merapi di alam gaib. Kalau kakak ingin menemui aku ada syaratnya, sajikanlah minuman kopi dengan gula jawa dan jadah bakar, kalau selamatan kebaktian, jangan lupa tumpeng nasi jagung dengan lauk tempe bungkil yang dibakar, dan jangan lupa genapnya sesaji dengan ubi kayu yang dibakar. Apabila kakak sedang dilanda kesusahan, demikian juga dengan anak cucu kakak, dengan sesaji demikian, aku akanmembantu agar di dalam kegelapan mendapatkan pertolongan terang).



Posting Komentar

1 Komentar

  1. Superb blog post, I have book marked this internet site so ideally I’ll see much more on this subject in the foreseeable future!

    BalasHapus