
Kibaran Sampari:
Gerakan Pembebasan OPM dan Perang Rahasia Indonesia di Papua Barat
JUDUL:
Kibaran Sampari: Pembebasan OPM dan Perang Rahasia Indonesia di Papua Barat
PENULIS:
Robin Osborne
PENERJEMAH:
Elsam
PENYUNTING:
Amiruddin dan Agung Yudhawiranata
PENERBIT:
ELSAM, 2001
Aura Magis
di Tiang Sampari
TUNTUTAN merdeka yang mengema di Papua sepanjang tahun 2000 ini telah mengundang banyak perhatian. Baik di luar maupun di dalam
Di tengah gairah perhatian terhadap Papua yang sedang tumbuh itu, ELSAM ingin memperkenalkan buku karya Robin Osborne, KIBARAN SAMPARI: Gerakan Pembebasan OPM dan Perang Rahasia Indonesia di Papua Barat. Buku yang masuk ke dalam daftar buku terlarang dibaca oleh publik
Robin Osborne dengan cara bertutur menguraikan sepak terjang OPM dalam membela dan mewujudkan Papua Merdeka. Dengan jeli seluruh kegiatan dan gerak OPM dicatat dalam buku ini. Begitu pula mengenai perselisihan antar pemimpin OPM dalam memilih taktik dan strategi perjuangan. Di samping itu juga mengulas bagaimana dunia internasional mengapresiasi perjuangan OPM itu. Mulai dari keterlibatan PBB melalui UNTEA sampai ke keterlibatan
Namun masalah inti dalam buku Robin ini adalah perang rahasia militer Indonesia yang berlangsung sekitar tahun 1969 �setelah Pepera sampai tahun 1980-an dalam menghadapi sepak terjang kelompok-kelompok bersenjata di Papua yang disebut gerakan pengacau keamanan. Menurut Osborne antara tahun itulah perang rahasia itu begitu mengganas dan menelan korban jiwa ribuan. Perang itu dirahasiakan oleh para petinggi militer terhadap publik
Kini, Bendera Sampari itu kembali berkibar di hampir seluruh pelosok Papua. Namun pengibarannya menimbulkan sekian banyak interpretasi dan juga menimbulkan sekian banyak masalah. Baik di kalangan orang Papua sendiri, maupun di kalangan orang Indonesia lainnya. Untuk memahami pengibaran Bendera Sampari yang magis itu tak ada jalan lain selain menelusuri sejarahnya. Buku Robin ini merekam seluruh sejarah pengibaran Sampari itu dan usaha militer Indonesia dalam menurunkannya. Maka dari itu untuk menyimak lebih dalam bagaimana kibaran Sampari yang penuh magis tepat kiranya Anda membaca buku ini. Selamat membaca. ¤
2 Komentar
tidak akan. mereka pikir mereka itu sadar dg apa yang diperbuatnya?
BalasHapusapakah mereka tidak tahu? memecah belah Indonesia adalah = mencegah Indonesia menagih hutang kepada negara2 itu? termasuk Amerika dan Inggris?
apakah mereka pikir Indonesia ini berhutang? wa ha ha ha ha... indonesia ini kaya coy....!!!
betul bung tribas.
BalasHapustapi kita pun harus melihat kenyataan bahwa persoalan memang tidak sederhana. karena kebijakan pemenrintahan yang pengawasannya sentralistik serba pusat sejak puluhan tahun, akhirnya daerah tidak terberdayakan secara optimal lalu merasa kurang diperhatikan, dalam perjalanan saya ke seluruh wilayah perbatasan termasuk Papua, banyak sekali organisasi / donatur / lembaga sosial asing yang memiliki kedekatan dengan mereka. maka bukan salah mereka pula kalau lebih loyal ke asing daripada ke NKRI, bahkan suara asing lebih terdengar nyaring daripada suara para negarawan di tanah air kita. dan satu hal perlu dicatat: Luar negeri punya banyak relawan yang terjun ke daerah-daerah terisolir yang mereka itu para intelek (mahasiswa dan peneliti) dari kalangan keluarga lumayan berada. di negeri ini, belum jadi jutawan saja hobinya sudah yang mahal-mahal, mulai dari olahraga individual high end, dugem, koleksi mulai dari barang antik sampai wanita2 cantik. saat para borjuis-egois dan narsis ini memikirkan menu esok hari "Besok makan apa ya..?" tetangga sebelah sedang pening kepala "Besok apa makan...?"