Jum'at, 24 Oktober 2008, 13:48 WIB
Muhammad Firman
(survivingeconomicloss.com)
Xerox, salah satu perusahaan terbesar dunia, khususnya di bidang cetak-mencetak dan layanan dokumen mengumumkan akan memangkas 5 persen dari total karyawannya. Mereka juga menurunkan target mereka di kuartal mendatang.
Seperti dilaporkan Reuters, Anne Mulcahy, Chief Executive Officer Xerox menyebutkan bahwa kondisi ekonomi saat ini merupakan "suasana yang sulit bagi dunia bisnis". Mulcahy juga menyebutkan bahwa dengan merumahkan 3000 karyawan dalam waktu enam bulan ke depan, berarti perusahaan bisa menghemat 200 juta dolar AS.
Seperti perusahaan lainnya, pengumuman akan memangkas SDM ini dilakukan setelah Xerox mengumumkan laporan keuangan kuartal ketiga 2008. Di kuartal tersebut, laba bersih Xerox mencapai 258 juta dolar AS. Penjualan sendiri turun sekitar 3 persen karena sejumlah pelanggan mereka asal Amerika Serikat telah melakukan penghematan di bidang layanan pencetakan atau mengurus sendiri permasalahan seputar cetak-mencetaknya. Tidak lagi memakai jasa Xerox.
Beralihnya pelanggan ke perangkat lain yang lebih murah juga menghantam pendapatan Xerox, perusahaan yang berpusat di Connecticut, Amerika Serikat itu. Padahal, sekitar 70 persen dari keuntungan mereka didapat dari suku cadang dan layanan kepada pelanggan lama. Di dua bidang ini penurunan tercatat sebesar 3 persen dibanding kuartal sebelumnya.
• VIVAnews
Muhammad Firman
(survivingeconomicloss.com)
Xerox, salah satu perusahaan terbesar dunia, khususnya di bidang cetak-mencetak dan layanan dokumen mengumumkan akan memangkas 5 persen dari total karyawannya. Mereka juga menurunkan target mereka di kuartal mendatang.
Seperti dilaporkan Reuters, Anne Mulcahy, Chief Executive Officer Xerox menyebutkan bahwa kondisi ekonomi saat ini merupakan "suasana yang sulit bagi dunia bisnis". Mulcahy juga menyebutkan bahwa dengan merumahkan 3000 karyawan dalam waktu enam bulan ke depan, berarti perusahaan bisa menghemat 200 juta dolar AS.
Seperti perusahaan lainnya, pengumuman akan memangkas SDM ini dilakukan setelah Xerox mengumumkan laporan keuangan kuartal ketiga 2008. Di kuartal tersebut, laba bersih Xerox mencapai 258 juta dolar AS. Penjualan sendiri turun sekitar 3 persen karena sejumlah pelanggan mereka asal Amerika Serikat telah melakukan penghematan di bidang layanan pencetakan atau mengurus sendiri permasalahan seputar cetak-mencetaknya. Tidak lagi memakai jasa Xerox.
Beralihnya pelanggan ke perangkat lain yang lebih murah juga menghantam pendapatan Xerox, perusahaan yang berpusat di Connecticut, Amerika Serikat itu. Padahal, sekitar 70 persen dari keuntungan mereka didapat dari suku cadang dan layanan kepada pelanggan lama. Di dua bidang ini penurunan tercatat sebesar 3 persen dibanding kuartal sebelumnya.
• VIVAnews
0 Komentar