A+ | Seorang pemuda diduga mata-mata “Blok Timur”, Mahar Prastowo [namanya kok arab-jawa?-ed], diinterogasi otoritas keamanan Amerika Serikat sebagai bagian dari penyelidikan terhadap tersangka mata-mata asing.
Pemuda 29 tahun itu, harus menjalani pemeriksaan setelah berusaha untuk menyelundupkan kaca mata dan teropong malam hari serta barang terlarang lainnya ke “Blok Timur”. Peralatan itu telah disita ketika kurirnya mencoba menyelundupkan lewat pesawat.
[gambar: Mahar Prastowo, diduga mata-mata dari "blok timur"]
Kasus ini mirip dengan Anna Chapman, seorang tersangka mata-mata Rusia yang ditahan di New York dan kemudian kembali ke Rusia dalam "pertukaran mata-mata" pada awal bulan ini. Tidak ada bukti bahwa antara Mahar dan Anna Chapman saling kenal satu sama lain atau sama-sama bekerja untuk “Blok Timur”.
Dilaporkan, sebagaimana dilansir Telecgraph, Rabu (28/7), Mahar dimintai keterangan secara intensif karena "dengan sadar dan sengaja" mencoba untuk mengekspor "barang-barang pertahanan yang tercantum dalam daftar persenjataan Amerika Serikat." Kacamata dan teropong malam tidak dapat diekspor tanpa persetujuan Departemen Luar Negeri AS, karena barang-barang itu dianggap sebagai senjata militer canggih. Begitu juga alat-alat spionase seperti kamera mini berbentuk bros, kancing baju, kacamata, pulpen, jam tangan dan souvenir lainnya-yang selama ini paling banyak diselundupkan.
[gambar: pen camera, salah satu alat spionase yang makin mudah didapatkan]
Di antara barang-barang terakhir yang akan dikirim via Bandara di Texas, Amerika Serikat dan berhasil disita terdapat sebuah senjata pembidik Raptor 4X Night Vision, yang ia beli secara online. Seorang agen pabean mengklaim, nomor IDnya telah ditutupi dengan spidol hitam.
Mahar melakukan semua kegiatannya secara online. Jika tertangkap tangan berada di wilayah Amerika, dia akan menghadapi tuntutan penjara hingga 10 tahun.
Scott Palmer, seorang pengacara, mengatakan, tuduhan semacam itu merupakan tuduhan yang mengada-ada dan terlalu sensitif untuk dibahas. Apalagi setelah mendapat keterangan dari Mahar, bahwa teropong-teropong yang disita tersebut akan dijual kepada para pemburu.
Sedangkan alat-alat pengintai atau spionase a la James Bond yang selama ini dijual secara online, Mahar hanya menjual ke top managemen di perusahaan-perusahaan perbankan, asuransi dan lembaga keuangan lainnya serta para wartawan investigasi dan anggota intelijen kepolisian, tentara dan security service di wilayah Asean. [hoax]
0 Komentar