-Pembukaan Sempurna Expo 2010 ditandai dengan transaksi pertama oleh Syarif Hasan dengan penjual jamu-
Data Kementerian Koperasi dan UKM melansir bahwa dari 52,76 juta unit UMKM, sebanyak 52,1 juta unit tergolong dalam kategori usaha mikro. Pesatnya perkembangan sektor UMKM di Indonesia dalam kurun terakhir telah menyumbang 56% terhadap PDB (produk domestik bruto) nasional.
Kegiatan Expo untuk UMKM seperti Sempurna Expo akan menjadi sarana percepatan akselerasi peningkatan kelas dari usaha mikro menjadi kecil. Sempurna Expo 2010 adalah pameran produk UMKM Perempuan yang baru pertama kalinya diselenggarakan. Merupakan pameran “pedagang kecil”, diikuti oleh 530 stan UMKM perempuan dan berlangsung dari tanggal 4-7 Nopember 2010 di Kartika Expo, Balai Kartini Jakarta.
Dalam pameran ini berbagai produk ditampilkan mulai dari kuliner meliputi makanan, minuman dan jajanan khas, merchandise sampai fashion. Selain diramaikan penampilan 16 artis Nagaswara juga ada talkshow, games dan klinik bisnis.
Bertema “Membangun Kemandirian UMKM Wanita Menyongsong Masa Depan”, Sempurna Expo dilaksanakan atas prakarsa Ikatan Pemberdayaan Pedagang Kecil Indonesia (IPPKINDO) yang menyasar industri dan pemberdayaan UMKM wanita nusantara. Tema wanita diangkat karena sebagian besar usaha mikro kecil dan menengah digerakkan oleh wanita.
Menjawab Kendala UMKM
Ketua umum IPPKINDO, Hj.Titi Cacuk Sudarijanto, menyatakan bahwa sektor UMKM sejauh ini telah berperan strategis dalam upaya mempertahankan pertumbuhan sektor riil pada masa krisis global. “Namun pada sektor ini belum dikembangkan secara maksimal karena kurangnya akses pengusaha UMKM akan informasi, pasar, modal dan promosi,” ujarnya.
Sempurna Expo, menurut Titi, diharapkan dapat menjadi ajang promosi dan temu usaha antar industri penunjang dengan UMKM, disamping menciptakan peluang bisnis bagi UMKM pusat dan daerah. Expo ini juga akan menjadi jawaban bagi UMKM dalam mendapatkan informasi akses permodalan, akses pasar dan program pemberdayaan UMKM oleh pemerintah maupun perusahaan swasta nasional.
Kendala lain yang dihadapi UMKM saat ini adalah akses permodalan ke lembaga pembiayaan seperti Bank, karena itu, dalam expo ini juga diberikan pendampingan, konsultansi bisnis dan pembekalan agar pelaku UMKM dapat menyusun administrasi keuangan sederhana, agar mereka dapat lebih mudah mengakses perolehan KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Target Kualitas
Sempurna expo bukan semata pameran yang mengandalkan pada target pendapatan atau transaksi selama pameran, namun lebih dari itu, penyelenggaraan expo ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas produk sehingga nilai tambah produk-produk para pengusaha UMKM tersebut semakin meningkat.
Namun demikian, meskipun expo ini menitikberatkan target kualitas, juga berpeluang mendapatkan angka transaksi siginifikan dengan melihat jumlah angka anggota IPPKINDO yang cukup besar terdiri dari kalangan wirausahawan dan calon wirausahawan, asosiasi terkait serta masyarakat umum.
“Ikatan Pemberdayaan Pedagang Kecil Indonesia (Ippkindo), hingga saat ini telah membina terhadap 1.300 usaha mikro kecil dan menengah (UMK) mulai dari pelatihan kewirausahaan, konsultasi bisnis sampai fasilitasi pemasaran hingga proses pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan.” Ungkap Titi Cacuk Sudarjanto.
Pameran Industri dan Pemberdayaan UMKM Wanita Nusantara (Sempurna Expo) ini juga mendapat perhatian penuh dari pemerintah, terbukti dengan hadirnya 2 Menteri dalam pembukaan pada Kamis (4/11). Kedua Menteri, yakni Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarif Hasan beserta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar.
Fokus UMKM Wanita
“Kontribusi perempuan dalam pembangunan ketahanan ekonomi nasional sangat besar. Saat ini jumlah pengusaha mikro kecil dan menengah di Indonesia lebih dari 40 juta dimana lebih dari 60 % adalah perempuan. Karena itu, partisipasi semua pihak, mulai dari perguruan tinggi, perusahaan-perusahaan swasta, BUMN dan instansi-instansi terkait untuk pemberdayaan usaha kecil menengah di Indonesia sangat diharapkan, sehingga mereka tidak terus kecil tetapi berkembang menjadi besar.” Demikian kata Menteri Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar.
Linda juga mengungkapkan apresiasinya kepada IPPKINDO yang telah merealisasikan ide pameran untuk mensinergikan pengembangan UMKM di tanah air. “Inisatif seperti ini patut dihargai dan ditingkatkan demi kemajuan usaha kecil dI Indonesia, khususnya usaha kecil yang digerakkan oleh para wanita Indonesia.” Ujar Linda.
“Sebagai betuk aksi Ippkindo dalam pemberdayaan UMKM Wanita sebagai salah satu pilar ekonomi bangsa, Ippkindo ingin menjembatani para pengusaha kecil menengah dengan akses pasar, permodalan, perbankan, perusahaan-perusahaan besar dan juga instansi-instansi terkait.” Kata Titi Cacuk Sudarjanto. Dalam laporannya, Titi juga menyebutkan bahwa Sempurna Expo ini diikuti oleh para UMKM binaan instansi-instansi yang memiliki pemberdayaan di bidang UMKM seperti PT. Garuda Indonesia, PT. Telkom, PT. Mustika Ratu, BNI dan lain-lain.
Awarding & Rekor MURI
Dalam acara pembukaan ini juga dilaksanakan penyerahan Rekor MURI oleh Direktur MURI Jaya Suprana kepada IPPKINDO dan PT. Greenlite Kreasi Abadi untuk kategori “Pemrakarsa dan Penyelenggara Peserta UMKM Perempuan terbanyak”. MURI memberikan rekor ini kepada IPPKINDO dan PT. Greenlite Kreasi Abadi karena berhasil mengumpulkan 530 UMKM Perempuan untuk ikut pameran.
Dalam pembukaan pameran ini juga ditandai dengan pemberian 5 kategori penghargaan terhadap instansi-instansi yang terlibat dalam pengembangan UKM di Indonesia, yakni Kategori Kepedulian Perusahaan Besar Kepada Usaha Kecil, Kategori BUMN Mitra Pembina Usaha Kecil, Kategori Pemerintah daerah Pengayom Usaha Kecil, Kategori Inspirator Sukses Usaha Mikro dan Kecil, Kategori Srikadi Pengusaha Kecil Sukses.
Testimoni Peserta
“Pameran ini bagus untuk UMKM terutama karena para pelakunya kebanyakan wanita ibu rumah tangga. Di sini, kami bersama Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) mengangkat pangan lokal agar bisa dikenal luas dimana sekarang mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Kenyataannya penganekaragaman makanan berupa pangan lokal seperti dari ubi, ganyong, talas dan sebagainya justru mendapat apresiasi dari luar negeri.” __Dra. Ambarwati Esti Pertiwi, SH, Pengelola Warung Gudeg B. Djuminten, Ketua Bintaro Entrepreneur Community serta Penggerak dan Pembina UMKM dalam pengolahan makanan local mitra BKPD Prop. Banten.
“Kami berharap melalui pameran ini produk kelompok usaha kami dapat semakin dikenal masyarakat, serta mendapatkan perhatian lebih besar dari pemerintah dalam membantu kami agar dapat memenuhi permintaan pasar baik di dalam maupun luar negeri. Terutama masalah pengiriman yang aman, barang tidak rusak dan administrasinya.” __Tri Kismiati, dari kelompok usaha kerajaan oleh-oleh khas Bogor, HANADA. Di boothstand nomer 02, HANADA menyajikan 15 macam cemilan seperti Ikan Mas Balita, Ceker Ayam, belut, sukun dan lain-lain yang juga melayani pesanan layan antar cepat sejabodetabek selama pameran melalui hotline 0813 1975 4305.
“Semoga melalui pameran ini produk kami lebih dikenal luas oleh masyarakat, kami juga berterimakasih pada pemerintah yang mengajak kami ke pameran-pameran seperti ini untuk menambah promosi.” __Tin Kartini, Karya Seni tanduk asal Sukaraja, Sukabumi. Dalam pameran ini ia tampilkan ratusan item barang kerajinan dibuat dari tanduk mulai dari sisir, gelang, tempat kosmetik sampai perabotan dapur. Berminat melakukan pemesanan dan transaksi dapat menghubungi 0815 112 64 224.
0 Komentar