Inilah kegelisahan saudari kita Ina Tebai...
POKOK DOA UNTUK PAPUA
Jika gereja "tertidur" maka islam akan menjadi agama orang Papua!
Papua akan menjadi pusat kegerakan misi dakwah untuk meng-islam-kan Indonesia bagian Timur!
Itulah gerakan misi dakwah yang sedang berlangsung gencar di tanah Papua.
Mustahil?
Berlebihan?
Lihatlah suku-suku yang mereka sudah jangkau. Ada 221 suku yang sudah dijangkau. Terakhir adalah kepala suku Asmat bp. Sinansius Kayimpter yang sudah berganti nama menjadi Umar Abdullah yang membawahi beberapa kampung dengan 6000 kepala keluarga.
Islam di Papua
Jefry Warysu panglima perang yang disegani dan berpengaruh di kampung Genyem di pedalaman Papua yg membawahi ratusan kampung dan suku sampai ke pegunungan Mamberamo juga kini telah masuk islam. Ke-islaman mereka sudah lebih baik daripada suku Uelesy di lembah Baliem Wamena karena mereka semua sudah total tidak mau makan babi lagi.
Mengapa mereka begitu mudah tinggalkan Yesus?
Karena mereka tidak kenal dengan baik siapa itu Tuhan Yesus dan tidak mendalami kebenaran Firman Tuhan.
Mengapa demikian? Sebab tidak ada yang mau pergi untuk melayani mereka.
Kemana gereja-gereja Papua?
Mereka juga sudah sangat beruntung kalau bisa mengunjungi jemaat tersebut sekali dalam setahun. Jadi kalau hanya sekali setahun dikunjungi, bayangkan hampir setahun penuh jemaat dilayani oleh pelayan Tuhan yang kurang memahami FT dan mengajar seadanya.
Sedang misi dakwah islam menggunakan Heli dan pesawat misi untuk menjangkau mereka sampai di pedalaman.
Sementara gereja-gereja hanya ribut berkelahi soal doktrin, sibuk membangun atau mempercantik gedung gereja, sibuk saling merebut jemaat dsb.
Apa yg dilakukan pelayan-pelayanan misi?
Hampir setengah abad 'Gereja tertidur' ini faktanya 43 TAHUN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PAPUA / YAPIS di Tanah Injil.
---
Yapis sebuah lembaga pendidikan swasta mengelola jenjang pendidikan usia dini PAUD dan Taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi didirikan pada tanggal 15 Desember 1968.
Latar belakang didirikannya Yapis ini diantaranya adalah karena adanya kesadaran dari tokoh-tokoh Islam setempat yang menginginkan berdirinya lembaga pendidikan berbasis Islam di Tanah Papua.
Umat Islam di tanah Papua telah memiliki komunitas sendiri yang banyak terdapat di beberapa daerah seperti Kepulauan Raja Ampat, Fatagar, Patipi, Rumbati, Atiati, Kokas, Mamote, Babo dan Bintuni.
Pada waktu mendirikan lembaga pendidikan Yapis, pemerintah daerah hanya mengizinkan satu yayasan saja untuk mewadahi sekolah-sekolah Islam di tanah Papua.
Universitas Yapis Papua
Sejak berdiri sampai sekarang Yapis telah memiliki sekolah TK sampai Perguruan Tinggi. Bahkan saat ini Yapis telah memiliki Universitas Yapis Jayapura serta beberapa sekolah tinggi dan institute ilmu sosial ilmu politik (IISIP).
Kendati Yapis berpayung di lembaga pendidikan Islam, namun pada kenyataannya siswa atau murid yang belajar di sana banyak juga yang beragama Kristen.
Penebar ilmu dan Amal Dosen Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Drs Husen Gobel di Biak, memberikan kemudahan bagi umat beragama lain untuk menuntut ilmu.
Peserta pendidikan tinggi di IISIP, menurut Gobel, mahasiswa yang menuntut ilmu di lembaga perguruan tinggi bersangkutan tidak hanya dari kaum muslim tetapi faktanya banyak diminati lulusan SMA dan SMK dari kalangan umar Kristiani.
Yapis sebagai penebar ilmu dan amal, menurut Gobel, diharapkan terus berkarya memberikan pelayanan di tengah masyarakat Papua yang heterogen sebagai wujud pengamalan nilai-nilai AlQuran.
"43 tahun pelayanan pendidikan dipersembahkan Yapis untuk masyarakat Papua!'
---
Gereja sudah tidur setengah abad ?
Waktunya utk bangun ?
* * * * *
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. (Lukas 10:2)
POKOK DOA UNTUK PAPUA
Jika gereja "tertidur" maka islam akan menjadi agama orang Papua!
Papua akan menjadi pusat kegerakan misi dakwah untuk meng-islam-kan Indonesia bagian Timur!
Itulah gerakan misi dakwah yang sedang berlangsung gencar di tanah Papua.
Mustahil?
Berlebihan?
Lihatlah suku-suku yang mereka sudah jangkau. Ada 221 suku yang sudah dijangkau. Terakhir adalah kepala suku Asmat bp. Sinansius Kayimpter yang sudah berganti nama menjadi Umar Abdullah yang membawahi beberapa kampung dengan 6000 kepala keluarga.
Islam di Papua
Jefry Warysu panglima perang yang disegani dan berpengaruh di kampung Genyem di pedalaman Papua yg membawahi ratusan kampung dan suku sampai ke pegunungan Mamberamo juga kini telah masuk islam. Ke-islaman mereka sudah lebih baik daripada suku Uelesy di lembah Baliem Wamena karena mereka semua sudah total tidak mau makan babi lagi.
Mengapa mereka begitu mudah tinggalkan Yesus?
Karena mereka tidak kenal dengan baik siapa itu Tuhan Yesus dan tidak mendalami kebenaran Firman Tuhan.
Mengapa demikian? Sebab tidak ada yang mau pergi untuk melayani mereka.
Kemana gereja-gereja Papua?
Mereka juga sudah sangat beruntung kalau bisa mengunjungi jemaat tersebut sekali dalam setahun. Jadi kalau hanya sekali setahun dikunjungi, bayangkan hampir setahun penuh jemaat dilayani oleh pelayan Tuhan yang kurang memahami FT dan mengajar seadanya.
Sedang misi dakwah islam menggunakan Heli dan pesawat misi untuk menjangkau mereka sampai di pedalaman.
Sementara gereja-gereja hanya ribut berkelahi soal doktrin, sibuk membangun atau mempercantik gedung gereja, sibuk saling merebut jemaat dsb.
Apa yg dilakukan pelayan-pelayanan misi?
Hampir setengah abad 'Gereja tertidur' ini faktanya 43 TAHUN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PAPUA / YAPIS di Tanah Injil.
---
Yapis sebuah lembaga pendidikan swasta mengelola jenjang pendidikan usia dini PAUD dan Taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi didirikan pada tanggal 15 Desember 1968.
Latar belakang didirikannya Yapis ini diantaranya adalah karena adanya kesadaran dari tokoh-tokoh Islam setempat yang menginginkan berdirinya lembaga pendidikan berbasis Islam di Tanah Papua.
Umat Islam di tanah Papua telah memiliki komunitas sendiri yang banyak terdapat di beberapa daerah seperti Kepulauan Raja Ampat, Fatagar, Patipi, Rumbati, Atiati, Kokas, Mamote, Babo dan Bintuni.
Pada waktu mendirikan lembaga pendidikan Yapis, pemerintah daerah hanya mengizinkan satu yayasan saja untuk mewadahi sekolah-sekolah Islam di tanah Papua.
Universitas Yapis Papua
Sejak berdiri sampai sekarang Yapis telah memiliki sekolah TK sampai Perguruan Tinggi. Bahkan saat ini Yapis telah memiliki Universitas Yapis Jayapura serta beberapa sekolah tinggi dan institute ilmu sosial ilmu politik (IISIP).
Kendati Yapis berpayung di lembaga pendidikan Islam, namun pada kenyataannya siswa atau murid yang belajar di sana banyak juga yang beragama Kristen.
Penebar ilmu dan Amal Dosen Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Drs Husen Gobel di Biak, memberikan kemudahan bagi umat beragama lain untuk menuntut ilmu.
Peserta pendidikan tinggi di IISIP, menurut Gobel, mahasiswa yang menuntut ilmu di lembaga perguruan tinggi bersangkutan tidak hanya dari kaum muslim tetapi faktanya banyak diminati lulusan SMA dan SMK dari kalangan umar Kristiani.
Yapis sebagai penebar ilmu dan amal, menurut Gobel, diharapkan terus berkarya memberikan pelayanan di tengah masyarakat Papua yang heterogen sebagai wujud pengamalan nilai-nilai AlQuran.
"43 tahun pelayanan pendidikan dipersembahkan Yapis untuk masyarakat Papua!'
---
Gereja sudah tidur setengah abad ?
Waktunya utk bangun ?
* * * * *
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. (Lukas 10:2)
0 Komentar