
Kebohongan MLM Ke-1
Kebohongan: MLM adalah bisnis yang menawarkan kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan banyak uang dibandingkan dengan bisnis lain maupun pekerjaan lain.
Kebenaran: Bagi hampir semua orang yang menanamkan
uang, MLM berakhir dengan hilangnya uang. Kurang dari 1% distributor MLM
mendapatkan laba dan mereka yang mendapatkan pendapatan seumur hidup
dalam bisnis ini persentasenya jauh lebih kecil lagi. Cara pemasaran dan
penjualan yang tidak lazim menjadi penyebab utama kegagalan ini. Namun,
kalau toh bisnis ini lebih berkelayakan, perhitungan matematis pasti
akan membatasi terjadinya peluang sukses tersebut. Tipe struktur bisnis
MLM hanya dapat menopang sejumlah kecil pemenang. Jika seseorang
memerlukan downline sejumlah 1000 orang agar dia memperoleh pendapatan
seumur hidup, maka 1000 orang downline tadi akan memerlukan sejuta orang
untuk bisa memperoleh kesempatan yang sama. Jadi, berapa orang yang
secara realistis bisa diajak bergabung? Banyak hal yang tampak sebagai
pertumbuhan pada kenyataannya adalah pengorbanan distributor baru secara
terus-menerus. Uang yang masuk ke kantong elite pemenang berasal dari
pendaftaran para pecundang. Dengan tidak adanya batasan jumlah
distributor di suatu daerah dan tidak ada evaluasi tentang potensi
pasar, sistem ini dari dalamnya sudah tidak stabil.
Kebohongan MLM Ke-2
Kebohongan: Network marketing (pemasaran
mengandalkan jaringan) adalah cara baru yang paling populer dan efektif
untuk membawa produk ke pasar. Konsumen menyukai membeli produk dengan
cara door-to-door MLM.
Kebenaran: Jika anda mengikuti aktifitas andalan MLM
berupa penjualan keanggotaan secara terus-menerus dan mengamati hukum
dasarnya, yakni penjualan eceran satu-satu ke konsumen, anda akan
menemukan sistem penjualan yang tidak produktif dan tidak praktis.
Penjualan eceran satu-satu ke konsumen merupakan cara kuno, bukan trend
masa depan. Penjualan secara langsung satu-satu ke teman atau saudara
menuntut seseorang untuk menrubah kebiasaan belanjanya secara drastis.
Seseorang pasti mendapatkan bahwa pilihannya terbatas, kerap kali
membayar lebih mahal untuk sebuah produk, membeli dengan tidak nyaman,
dan dengan kagok mengadakan transaksi bisnis dengan teman dekat atau
saudara. Ketidak-layakan (unfeasibility) penjualan door-to-door inilah
yang menjadi alasan kenapa pada kenyataannya MLM merupakan bisnis yang
terus-terusan menjual kesempatan menjadi distributor.
Kebohongan MLM Ke-3
Kebohongan: Di suatu saat kelak, semua produk akan
dijual dengan model MLM. Para pengecer, mall, katalog, dan sebagian
besar pengiklanan akan mati karena MLM.
Kebenaran: Kurang dari 1% dari keseluruhan penjualan
dilakukan melalui MLM dan banyak volume dari penjualan ini terjadi
karena pembelian oleh para distributor baru yang sebenarnya membayar
biaya pendaftaran untuk sebuah bisnis yang selanjutnya akan dia
tinggalkan. MLM tidak akan menggantikan cara-cara pemasaran yang
sekarang ada. MLM sama sekali tidak bisa menyaingi cara-cara pemasaran
yang lain. Namun yang lebih pasti, MLM melambangkan program investasi
baru yang meminjam istilah pemasaran dan produk. Produk MLM yang
sesungguhnya adalah keanggotaan (menjadi distributor) yang dijual dengan
cara menyesatkan dan membesar-besarkan janji mengenai pendapatan. Orang
membeli produk guna menjaga posisinya pada sebuah piramid penjualan.
Pendukung MLM senantiasa menekankan bahwa anda anda dapat menjadi
kaya, jika bukan karena usaha keras anda sendiri maka kekayaan itu
berasal dari seseorang yang tidak anda kenal yang mungkin akan bergabung
dengan downline anda, atau istilah orang MLM &****; big
fish&****;. Pertumbuhan MLM adalah perwujudan bukan dari nilai
tambahnya terhadap ekonomi, konsumen, maupun distributor, namun lebih
merupakan perwujudan dari tingginya ketakutan ekonomi dan perasaan tidak
aman serta meningkatnya impian untuk menjadi kaya dengan mudah dan
cepat. MLM tumbuh dengan cara yang sama dengan tumbuhnya perjudian dan
lotere.
Kebohongan MLM Ke-4
Kebohongan: MLM adalah gaya hidup baru yang
menawarkan kebahagiaan dan kepuasan. MLM merupakan cara untuk
mendapatkan segala kebaikan dalam hidup.
Kebenaran: Daya tarik paling menyolok dari industri
MLM sebagaimana yang disampaikan lewat iklan dan presentasi penarikan
anggota baru adalah ciri materialismenya. Perusahaan-perusahaan besar
Fortune 100 akan tumbang sebagai akibat dari janji-janji kekayaan dan
kemewahan yang disodorkan oleh penjaja MLM. Janji-janji ini disajikan
sebagai tiket menuju kepuasan diri. Pesona MLM yang berlebihan mengenai
kekayaan dan kemewahan bertentangan dengan aspirasi sebagian besar
manusia berkaitan dengan karya yang bernilai dan memberikan kepuasan
untuk sesuatu yang menjadi bakat dan minatnya. Singkatnya, budaya bisnis
MLM membelokkan banyak orang dari nilai-nilai pribadinya dan
membelokkan aspirasi seseorang untuk mengekspresikan bakatnya.
Kebohongan MLM Ke-5
Kebohongan: MLM adalah gerakan spiritual.
Kebenaran: Peminjaman konsep spiritual (kerokhanian)
seperti kesadaran akan kemakmuran dan visualisasi kreatif untuk
mengiklankan keanggotaan MLM, penggunaan kata-kata seperti komunitas
tertentu; untuk menggambarkan kelompok penjualan, dan klaim bahwa MLM
merupakan pelaksanaan prinsip-prinsip Kristiani atau ajaran-ajaran
Injili adalah penyesatan besar dari ajaran-ajaran rokhani. Mereka yang
memusatkan harapan dan impiannya pada kekayaan dalam doa-doanya jelas
kehilangan pandangan akan spiritualitas murni sebagaimana yang diajarkan
oleh semua agama yang dianut umat manusia. Penyalahgunaan ajaran-ajaran
spiritual ini pastilah pertanda bahwa penawaran investasi MLM merupakan
penyesatan. Jika sebuah produk dikemas dengan bendera atau agama
tertentu, waspadalah! terhadap apa yang ditawarkan oleh organisasi MLM
kepada anggota baru semata-mata didasarkan pada belanjanya. Jika
pembelanjaan dan pendaftarannya menurun, maka menurun pula komisi dan
persaudaraan komunitas tersebut.
Kebohongan MLM Ke-6
Kebohongan: Sukses dalam MLM itu mudah. Teman dan
saudara adalah prospek. Mereka yang mencintai dan mendukung anda akan
menjadi konsumen anda seumur hidup.
Kebenaran: Komersialisasi ikatan keluarga dan
persahabatan yang diperlukan bagi jalannya MLM adalah unsur penghancur
dalam masyarakat dan sangat tidak sehat bagi mereka yang terlibat.
Mencari keuntungan dengan memanfaatkan ikatan keluarga dan
kesetiakawanan sahabat akan menghancurkan jiwa sosial seseorang.
Kegiatan MLM menekankan pada hubungan yang mungkin tidak akan bisa
mengembalikan pertalian yang didasarkan atas cinta, kesetiaan, dan
dukungan. Selain dari sifatnya yang menghancurkan, pengalaman
menunjukkan bahwa hanya sedikit sekali orang yang menyukai atau
menghargai suasana dirayu oleh teman atau saudara untuk membeli produk.
Kebohongan MLM Ke-7
Kebohongan: Anda dapat melakukan MLM di waktu luang.
Sebagai sebuah bisnis, MLM menawarkan fleksibilitas dan kebebasan
mengatur waktu. Beberapa jam seminggu dapat menghasilkan tambahan
pendapatan yang besar dan dapat berkembang menjadi sangat besar sehingga
kita tidak perlu lagi bekerja yang lain.
Kebenaran: Pengalaman puluhan tahun yang melibatkan
jutaan manusia telah menunjukkan bahwa mencari uang lewat MLM menuntut
pengorbanan waktu yang luar biasa serta ketrampilan dan ketabahan yang
tinggi. Selain dari kerja keras dan bakat, MLM juga jelas-jelas
menggerogoti lebih banyak wilayah kehidupan pribadi dan lebih banyak
waktu. Dalam MLM, semua orang dianggap prospek. Setiap waktu di luar
tidur adalah potensi untuk memasarkan. Tidak ada batas untuk tempat,
orang, maupun waktu. Akibatnya, tidak ada lagi tempat bebas atau waktu
luang begitu seseorang bergabung dengan MLM. Dibalik selubung
mendapatkan uang secara mandiri dan dilakukan di waktu luang, sistem MLM
akhirnya mengendalikan dan mendominasi kehidupan seseorang dan menuntut
penyesuaian yang ketat pada program-programnya. Inilah yang menjadi
penyebab utama mengapa begitu banyak orang tenggelam begitu dalam dan
akhirnya menjadi tergantung sepenuhnya kepada MLM. Mereka menjadi
terasing dan meninggalkan cara-cara hubungan yang lain.
Kebohongan MLM Ke-8
Kebohongan: MLM adalah bisnis baru yang positif dan suportif (mendukung) yang memperkuat jiwa manusia dan kebebasan pribadi.
Kebenaran: MLM sebagian besar berjalan karena adanya
ketakutan. Cara perekrutan selalu menyebutkan ramalan akan runtuhnya
model-model distribusi yang lain, runtuhnya kekokohan ekonomi Amerika,
dan sedikitnya kesempatan di bidang lain (profesi atau jasa). Profesi,
perdagangan, dan usaha konvensional terus-menerus dikecilkan artinya dan
diremehkan karena tidak menjanjikan penghasilan tak terbatas. Menjadi
karyawan adalah sama dengan perbudakan bagi mereka yang kalah. MLM
dinyatakan sebagai tumpuan terbaik terakhir bagi banyak orang.
Pendekatan ini, selain menyesatkan kerapkali juga menimbulkan dampak
menurunkan semangat bagi orang yang ingin meraih kesuksesan sesuai
visinya sendiri tentang sukses dan kebahagiaan. Sebuah bisnis yang sehat
tidak akan menunjukkan keunggulannya dengan menyajikan ramalan-ramalan
buruk dan peringatan-peringatan menakutkan.
Kebohongan MLM Ke-9
Kebohongan: MLM merupakan pilihan terbaik untuk memiliki bisnis sendiri dan mendapatkan kemandirian ekonomi yang nyata.
Kebenaran: MLM bukanlah self-employment (usaha
mempekerjakan sendiri) yang sejati.Memiliki keanggotaan distributor MLM
hanyalah ilusi. Beberapa perusahaan MLM melarang anggotanya memiliki
keanggotaan MLM lain. Hampir semua kontrak MLM memungkinkan dilakukannya
pemutusan keanggotaan dengan gampang dan cepat. Selain dari putus
kontrak, downline dapat diambil alih dengan berbagai alasan.
Keikutsertaan dalam MLM menuntut orang untuk meniru model yang ada
secara ketat, bukannya kemandirian dan individualitas. Distributor MLM
bukanlah pengusaha (entrepreneur), namun hanya pengikut pada sebuah
sistem hirarki yang rumit di mana mereka hanya punya sedikit kendali.
Kebohongan MLM Ke-10
Kebohongan: MLM bukan program piramid karena ada produk (barang) yang dijual.
Contoh produk dijual dengan jurus MLM, 1 kebaikan dikemas ribuan kebohongan. |
Kebenaran: Penjualan produk sama sekali bukan penangkal bagi MLM untuk lolos dari undang-undang anti program piramid, juga bukan jawaban atas tuduhan tentang praktek perdagangan yang tidak sehat (unfair) sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang negara bagian maupun federal. MLM bisa menjadi bisnis yang legal jika sudah memenuhi prasyarat tertentu yang sudah ditetapkan oleh FTC (Federal Trade Commission) dan Jaksa Agung negara bagian. Banyak MLM jelas-jelas melanggar ketentuan tersebut dan sementara ini tetap beroperasi karena belum ada yang menuntut. Ketentuan pengadilan baru-baru ini menetapkan angka 70% untuk menentukan legalitas MLM. Maksudnya, minimal 70% produk yang dijual MLM harus dibeli oleh konsumen non-distributor. Ketentuan ini tentu saja akan membuat hampir semua MLM masuk kategori melanggar hukum. Para pelaksana MLM terbesar mengakui bahwa mereka hanya menjual 18% produknya ke non-distributor.
Sabda Rasulullah SAW:
"Wahai para pedagang, hindarilah kebohongan". (HR. Thabrani)
"Seutama-utama usaha dari seseorang adalah usaha para pedagang yang bila berbicara tidak berbohong, bila dipercaya tidak berkhianat, bila berjanji tidak ingkar, bila membeli tidak menyesal, bila menjual tidak mengada -gada, bila mempunyai kewajiban tidak menundanya dan bila mempunyai hak tidak menyulitkan". (HR. Ahmad, Thabrani dan Hakim)
"Pedagang dan pembeli keduanya boleh memilih selagi belum berpisah. Apabila keduanya jujur dan terang-terangan, maka jual belinya akan diberkahi. Dan apabila keduanya tidak rnau berterus terang serta berbohong, maka jual belinya tidak diberkahi." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sabda Rasulullah SAW:
"Pedagang yang jujur serta terpercaya (tempatnya) bersama para Nabi, orang-orang yang jujur, dan orang-orang yang mati Syahid pada hari kiamat". (HR. Bukhari, Hakim, Tirmidzi dan Ibnu Majjah)
"Pedagang yang jujur di bawah Arsy pada hari kiamat". (HR. Al-Ashbihani)
"Pedagang yang jujur tidak terhalang dari pintu-pintu surga". (HR. Tirmidzi)
"Sesama Muslim adalah saudara. Oleh karena itu seseorang tidak boleh menjual barang yang ada cacatnya kepada saudaranya, namun ia tidak menjelaskan cacat tersebut." (HR. Ahmad dan lbnu Majah)
"Tidak halal bagi seseorang menjual sesuatu barang dengan tidak menerangkan (cacat) yang ada padanya, dan tidak halal bagi orang yang tahu (cacat) itu, tapi tidak menerangkannya." (HR. Baihaqie)
"Sebaik-baik orang Mu'min itu ialah, mudah cara menjualnya, mudah cara membelinya, mudah cara membayarnya dan mudah cara menagihnya." (HR. Thabarani)
"Wahai para pedagang, hindarilah kebohongan". (HR. Thabrani)
"Seutama-utama usaha dari seseorang adalah usaha para pedagang yang bila berbicara tidak berbohong, bila dipercaya tidak berkhianat, bila berjanji tidak ingkar, bila membeli tidak menyesal, bila menjual tidak mengada -gada, bila mempunyai kewajiban tidak menundanya dan bila mempunyai hak tidak menyulitkan". (HR. Ahmad, Thabrani dan Hakim)
"Pedagang dan pembeli keduanya boleh memilih selagi belum berpisah. Apabila keduanya jujur dan terang-terangan, maka jual belinya akan diberkahi. Dan apabila keduanya tidak rnau berterus terang serta berbohong, maka jual belinya tidak diberkahi." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sabda Rasulullah SAW:
"Pedagang yang jujur serta terpercaya (tempatnya) bersama para Nabi, orang-orang yang jujur, dan orang-orang yang mati Syahid pada hari kiamat". (HR. Bukhari, Hakim, Tirmidzi dan Ibnu Majjah)
"Pedagang yang jujur di bawah Arsy pada hari kiamat". (HR. Al-Ashbihani)
"Pedagang yang jujur tidak terhalang dari pintu-pintu surga". (HR. Tirmidzi)
"Sesama Muslim adalah saudara. Oleh karena itu seseorang tidak boleh menjual barang yang ada cacatnya kepada saudaranya, namun ia tidak menjelaskan cacat tersebut." (HR. Ahmad dan lbnu Majah)
"Tidak halal bagi seseorang menjual sesuatu barang dengan tidak menerangkan (cacat) yang ada padanya, dan tidak halal bagi orang yang tahu (cacat) itu, tapi tidak menerangkannya." (HR. Baihaqie)
"Sebaik-baik orang Mu'min itu ialah, mudah cara menjualnya, mudah cara membelinya, mudah cara membayarnya dan mudah cara menagihnya." (HR. Thabarani)
sumber : kang ahmad dan etika dagang
0 Komentar