Menepuk air didulang, tepercik ke muka sendiri
Dalam amanat sebagai inspektur upacara di sekolah PDIP, Hasto Kristiyanto sebut pemimpin mendatang yang tak jujur bakal dapat karma politik. |
A+ | Jakarta
- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan
pemimpin mendatang bisa berlaku jujur untuk kemajuan Indonesia.
Menurutnya, pemimpin itu bisa mendapatkan karma politik jika tidak
jujur.
Hal itu
dia sampaikan dalam amanat saat jadi inspektur upacara Penaikan Merah
Putih menyambut HUT ke-78 RI di Sekolah Partai, Jalan Raya Lenteng
Agung, Jakarta Selatan, Kamis (17/8).
"Ini
syarat paling penting. Seorang pemimpin tidak boleh memanipulasi demi
elektoral. Maka, ini yang harus ditanamkan dengan memperingati
kemerdekaan ke-78 agar pemimpin ke depan harus jujur," kata Hasto.
"Kalau
tidak jujur saudara sekalian, akan ada karma politik. Itu lah keyakinan
spiritualitas kita sebagai bangsa yang bertuhan," lanjutnya.
Dosen
Universitas Pertahanan (Unhan) itu dalam pidatonya juga berbicara
tentang pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam
melihat pemimpin.
Megawati, kata Hasto, meminta semua
anak bangsa melihat pemimpin dari karakter. Sebab, karakter yang membuat
pemimpin bisa disayang rakyat.
"Mengapa
Ibu Mega selalu menegaskan bahwa melihat pemimpin itu ketika turun,
apakah rakyat antusias, apakah ada rakyat yang secara spontan memberikan
dukungan dan kemudian apa ada euforia?" ucapnya.
"Melihat
pemimpin itu dari bobot, bibit, bebet, dari keluarganya, dari kapasitas
kepemimpinannya, dari moralitasnya, dari getaran kemanusiaan dalam
dirinya apakah pemimpin ini mampu merawat kehidupan atau justru
sebaliknya," imbuhnya.
Di
hadapan para kader, dia mengatakan langkah PDIP menyambut Pemilu 2024
harus sesuai dengan ajaran Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno.
"Bung
Karno mengajarkan kita di mana-mana asal semangat berkobar dan bersatu,
kita bisa menundukkan lawan yang hebat bahwa Persatuan dengan rakyat
adalah senjata yang sehebatnya," ujarnya.
0 Komentar