![]() |
Netizen menandai Sukolilo sebagai "Kampung Maling" di Google Maps sebagai bentuk protes. |
A+ | PATI – Dunia maya diguncang oleh aksi netizen yang menandai wilayah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sebagai "Kampung Maling" di Google Maps. Aksi ini dipicu oleh kemarahan publik atas kasus penganiayaan tragis yang menewaskan Burhanis (52), bos rental mobil dari Jakarta, di Desa Sumbersoko, Sukolilo, pada Kamis, 6 Juni 2024.
Burhanis, pemilik Rental Mobil Mitra Cempaka yang beralamat di Jalan Sumur Batu Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sindikat penggelap mobil rental. Kejadian nahas tersebut terjadi ketika Burhanis, bersama tiga rekannya dari Jakarta, mencoba mengambil kembali mobil rental yang digelapkan pelaku di Desa Sumbersoko.
"Kami masih memburu empat orang tersangka. Jika mereka tidak menyerahkan diri, kami akan mengambil tindakan tegas dan terukur," tegas Dirreskrimum Polda Jateng Kombes. Pol. Johanson Ronald Simamora, S.I.K., S.H., M.H.
Peristiwa mengenaskan ini memicu gelombang kemarahan di kalangan masyarakat dan netizen. Sebagai bentuk protes, netizen ramai-ramai menandai Kecamatan Sukolilo sebagai "Kampung Maling" di Google Maps, sebuah tindakan simbolis yang mencerminkan ketidakpuasan mereka terhadap keamanan di wilayah tersebut.
Burhanis dikenal sebagai pengusaha rental mobil yang jujur dan berdedikasi. Ketika mengetahui bahwa mobilnya digelapkan oleh sindikat kriminal, ia tidak tinggal diam. Bersama tiga rekannya, berbekal petunjuk GPS di mobilnya, ia melakukan perjalanan panjang dari Jakarta ke Pati untuk menghadapi para pelaku dan mengambil kembali kendaraannya, setelah 4 bulan laporannya ke Polres Metro Jakarta Timur tidak ada kabar perkembangan. Namun, keberanian dan usahanya berakhir tragis.
Para pelaku, yang telah menjadi target perburuan polisi, dikenal sebagai sindikat penggelap mobil yang beroperasi di berbagai daerah. Mereka tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk melindungi hasil kejahatan mereka. Pengeroyokan yang berujung pada kematian Burhanis menjadi puncak kebrutalan sindikat ini.
Johanson Ronald Simamora mengungkapkan bahwa polisi telah mengidentifikasi para pelaku dan terus melakukan pengejaran. "Kami tidak akan berhenti sampai para pelaku ini ditangkap dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mengambil tindakan sendiri," katanya.
Kematian Burhanis membawa duka mendalam bagi keluarganya dan menyoroti masalah keamanan di wilayah tersebut. Masyarakat berharap agar pihak berwenang dapat segera menuntaskan kasus ini dan memastikan keadilan ditegakkan.
0 Komentar