A+ | Manado, 13 Agustus 2025 – Aula Serbaguna Sabilulhuda, Kelurahan Banjer Kecamatan Tikala, menjadi saksi kebersamaan dan toleransi saat Pengajian Umum tingkat
DPD LDII Kota Manado digelar dengan tuan rumah PC LDII Kecamatan Tikala. Kegiatan ini diikuti sekitar 100 warga LDII Kota Manado, baik secara tatap muka maupun daring.
Acara diawali dengan materi bacaan, makna dan keterangan Alqur’an oleh Ustadz Faqih Kangiden, dilanjutkan materi Al-Hadits Sunan Nasa’i oleh Ustadz M. Alfaris Ramadhan yang menguraikan tata cara wudhu yang benar agar shalat sah dan meraih rahmat Allah SWT. Sesi berikutnya, Ustadz Yudi Krisdianto mengajak warga untuk berpartisipasi dalam peningkatan pembangunan dan sarana prasarana ibadah.
Puncak nasihat agama disampaikan KH Fahri Suronoto, Dewan Penasihat DPD LDII Kota Manado, yang mengingatkan pentingnya ibadah khusyuk, mendekatkan diri kepada Allah (taqorub ilallah), serta menjauhi perbuatan syirik, khurafat, dan tahayul.
Yang menjadi sorotan, kegiatan ini mendapat dukungan pengamanan dari Panji Yosua, organisasi perangkat Pelayanan Pria Kaum Bapa Sinode GMIM. Dipimpin Alfret Bangonang, Komandan Panji Yosua Jemaat Lembah Kasih Banjer, bersama para anggotanya dan Pemuda GMIM Lembah Kasih, mereka memastikan jalannya kegiatan berjalan aman dan tertib.
“Kamtibmas itu penting di setiap kegiatan masyarakat. Kami siap diikutsertakan dalam pengamanan acara LDII ke depan. Harapannya, kebersamaan ini bisa terus terjaga dan menjadi bagian dari toleransi antarumat beragama. Silakan LDII berkoordinasi dengan kami sebelum acara, supaya bisa ikut serta menjaga keamanan dan ketertiban," ujar Alfret Bangonang.
Ketua PC LDII Kecamatan Tikala, Farid Adi Siswanto, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Panji Yosua dan Pemuda GMIM atas partisipasinya. Ia menegaskan bahwa LDII Tikala aktif tidak hanya dalam kegiatan keagamaan, tetapi juga sosial, seperti kerja bakti bersama, pembagian daging kurban untuk Muslim dan non-Muslim, serta berbagai kegiatan kemanusiaan lainnya.
“Harapan kami, sinergi ini terus terjaga demi memperkuat toleransi dan keutuhan NKRI. Torang Samua Basudara, NKRI Harga Mati,” tegas Farid.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kerukunan antarumat beragama di Kota Manado dapat diwujudkan melalui kerja sama, saling menghargai, dan komitmen bersama menjaga persatuan bangsa.
0 Komentar