A+ | Gayo Lues - Sebuah operasi evakuasi medis di wilayah pedalaman Kabupaten Gayo Lues, Aceh, berubah menjadi peristiwa yang menegangkan dan nyaris merenggut nyawa petugas. Seorang anggota Kepolisian Resor (Polres) Gayo Lues dilaporkan hampir meninggal dunia saat membantu pemindahan seorang warga sakit dari Desa Rerebe menuju Puskesmas Blangkejeren, Sabtu (13/12/2025).

Insiden terjadi ketika akses darat menuju fasilitas kesehatan terputus akibat kondisi alam, memaksa petugas dan warga setempat menempuh jalur alternatif dengan menyeberangi sungai berarus deras. Demi memastikan evakuasi tetap berlangsung, aparat kepolisian bersama masyarakat setempat merangkai tali sling sebagai jalur penyeberangan darurat.

Namun, di tengah proses evakuasi, tali penarik yang digunakan tiba-tiba putus. Bripka TM Saputra, personel Polres Gayo Lues yang berada di jalur evakuasi, terjatuh dan terseret derasnya arus sungai. Detik-detik tersebut menjadi momen paling kritis dalam operasi penyelamatan itu.

Dalam kondisi penuh risiko, Bripka Saputra menunjukkan kesigapan dan ketenangan luar biasa. Dengan upaya maksimal, ia berjuang melepaskan diri dari pusaran arus hingga akhirnya berhasil menyelamatkan diri. Kejadian tersebut menjadi gambaran nyata besarnya risiko yang dihadapi petugas di lapangan, khususnya saat menjalankan misi kemanusiaan di wilayah dengan medan ekstrem.

“Kami sangat bersyukur Bripka Saputra selamat. Insiden ini membuktikan betapa besar tantangan yang dihadapi anggota kami dalam menjalankan tugas, termasuk saat membantu evakuasi warga yang membutuhkan pertolongan medis,” demikian pernyataan pihak kepolisian.

Meski sempat terhambat akibat insiden tersebut, proses evakuasi warga sakit tetap dilanjutkan setelah jalur penyeberangan darurat diperbaiki. Warga berhasil dipindahkan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Peristiwa ini menegaskan kembali komitmen Korps Bhayangkara dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat, bahkan di tengah keterbatasan sarana dan risiko keselamatan yang tinggi. Bagi aparat di lapangan, pengabdian kemanusiaan bukan sekadar tugas, melainkan panggilan untuk hadir dan bertindak di saat masyarakat berada dalam kondisi paling membutuhkan.