A+

6/recent/ticker-posts

Cium Tangan Gus Dur, Anggota Pansus Century dari PKS Dicoret

Jakarta, NU Online
Sering kali keputusan politik didasari hal-hal irasional. Dari desas-desus yang berkembang, hal ini juga yang menimpa penggagas hak angket Century dari Fraksi Partai Keadilan Sejahterea (FPKS), Mukhamad Misbakhun. Dia dicoret jadi anggota Pansus Century, konon karena mencium tangan Mantan Presiden Republik Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat bersilaturahim.

Cerita unik ini beredar di kalangan wartawan DPR dan politisi PKS di DPR. Untuk memastikan apakah kabar itu benar atau cuma isapan jempol, wartawan memburu Misbakhun saat rapat paripurna di DPR, Senayan, Jakarta.

"Memang ada temen yang tanya soal cium tangan. Tapi tidak di rapat fraksi (PKS). Tapi itu tidak ada pengaruhnya saya rasa," kata Misbakhun, Jum'at (4/12).

Misbakhun menuturkan, meski dia kader PKS, dia berasal dari tradisi Nahdlatul Ulama (NU) yang bila menghormati tokoh, salah satunya dengan cara cium tangan. Yang dilakukan saat bertemu Gus Dur bukanlah bentuk kultus individu, tetapi murni penghormatan sebagai seorang anak NU yang menghargai salah satu sesepuhnya.

"Saya ini kan orang NU, saya orang Pasuruan (Jatim). Cium tangan itu memang tradisi dan budaya NU. Saya bertamu dan Gus Dur adalah tokoh bangsa, ya saya menghormati beliau dengan cium tangan," jelas pria 39 tahun kelahiran Pasuruan ini seperti dikutip detik.com.

Sebenarnya, sebagai orang NU yang di PKS, Misbakhun mengaku paham betul tradisi PKS dalam bentuk penghormatan, yakni dengan cium pipi kanan dan kiri ala orang Arab. Tetapi melihat kondisi Gus Dur yang dalam duduk di kursi roda, dan tradisi yang tidak biasa di keluarga NU, Misbakhun memilih bentuk penghormatan dengan cium tangan.

Tetapi, Misbakhun tak yakin karena mencium tangan Gus Dur dirinya dicoret dari posisinya sebagai calon kuat anggota pansus angket. Anggota Tim 9 ini yakin partainya punya pertimbangan sendiri yang didasarkan pada kepentingan politik PKS. (min)

Posting Komentar

0 Komentar