A+ | Essai
Oleh: Mahar Prastowo
Oleh: Mahar Prastowo
Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/9/2025), menjadi saksi sejarah baru. Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) periode 2025–2030 resmi dilantik.
Jakarta Timur, dengan penduduk yang majemuk, mendapatkan pengurus baru yang representatif: ada kiai, pendeta, rohaniwan Hindu, tokoh Katolik, hingga perwakilan umat Buddha.
Kerukunan Adalah Amanah
Allah SWT berfirman:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai...” (QS. Ali Imran: 103).
Kerukunan bukanlah hadiah. Ia amanah. Kalau amanah itu tidak dijaga, maka hilanglah nikmat, datanglah fitnah.
Ketua FKUB Jakarta Timur, H. Ahmad Ridwan, menegaskan: “Kami siap mengedepankan dialog, kolaborasi, dan pelayanan. FKUB bukan sekadar simbol, tetapi wadah nyata untuk memperkuat persaudaraan kebangsaan.”
Hikmah dari Kitab-kitab Suci
Kerukunan ini ternyata bukan hanya ajaran Islam. Semua agama mengajarkan hal yang sama.
Kristen (Alkitab):“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Markus 12:31).Kasih adalah inti, tanpa kasih manusia tidak bisa hidup damai.Katolik:Rasul Paulus menulis, “Hiduplah dalam damai seorang dengan yang lain.” (Roma 12:18).Ini pesan universal: perdamaian itu pilihan, bukan kebetulan.Hindu (Weda):“Sang parama dharma adalah ahimsa (tidak menyakiti makhluk lain).” (Mahabharata, Anushasana Parva 115:1).Ahimsa mengajarkan: jangan melukai siapa pun, karena semua makhluk adalah ciptaan Tuhan.Buddha (Dhammapada):“Kebencian tidak akan pernah berakhir bila dibalas dengan kebencian. Hanya dengan cinta kebencian akan berakhir.” (Dhammapada 5).Inilah inti toleransi: cinta kasih yang meredam amarah.Konghucu (Lun Yu/Analek):“Apa yang diri sendiri tidak inginkan, jangan diberikan kepada orang lain.” (Analek 15:23).Pesan yang sama: hormati orang lain sebagaimana engkau ingin dihormati.
Semua kitab sepakat: kerukunan bukan pilihan minoritas, tetapi perintah dari Tuhan yang disembah umat manusia dengan cara berbeda.
Pesan Pemimpin
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa Jakarta adalah kota global. “Multi-etnis, multi-agama. Kerukunan ini harus terus kita syukuri dan jaga bersama-sama,” katanya.
Sabda Nabi SAW pun sejalan:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad).
Menyentuh Generasi Muda
FKUB Jakarta Timur menetapkan empat program utama: dialog lintas iman di tingkat komunitas, literasi moderasi beragama di sekolah dan kampus, kolaborasi dengan ormas dan tokoh masyarakat, serta menghadirkan program untuk generasi muda.
Generasi muda adalah kunci. Jika anak-anak Jakarta Timur tumbuh dengan semangat kasih dan toleransi, maka masa depan kota ini aman.
Penutup
Pelantikan FKUB hari itu bukan sekadar formalitas. Ia adalah pengingat lintas iman, bahwa semua kitab suci mengajarkan damai.
Kerukunan adalah nikmat Allah, kasih Kristus, ajaran ahimsa, cinta kasih Buddha, dan kebajikan dalam Konghucu.
Kalau semua bersatu dalam semangat itu, maka Jakarta Timur bisa menjadi teladan: bahwa di tengah perbedaan, harmoni bisa dijaga.
Wallahu a’lam bish-shawab.
0 Komentar