Tentang Planet Sports Run 2026 dan Semangat Baru yang Muncul dari Sepasang Sepatu Lari



A+ | Tanggal 15 Februari 2026 mungkin masih jauh. Tetapi di sebuah ruangan konferensi pers di Jakarta, energi itu sudah terasa sejak sekarang. Bukan energi dari suara mikrofon atau layar LED besar yang memantulkan slogan #UnlockYourBestTogether, melainkan dari sesuatu yang lebih sederhana: dari orang-orang yang benar-benar percaya bahwa awal tahun adalah saat yang sakral untuk memulai sesuatu. 

Planet Sports Run 2026 diperkenalkan dengan cara yang tidak biasa. Sebuah ajang lari yang biasanya digelar di penghujung tahun, kini justru dimajukan ke awal tahun. Sebuah langkah yang mungkin terlihat kecil, tetapi justru memiliki makna besar: orang-orang tidak lagi menunggu akhir tahun untuk menepati janji pada dirinya sendiri. 

Mereka memutuskan menepati janji itu… di awal.


“Ini bukan soal menutup tahun. Ini soal memulainya.”



Kalimat itu diucapkan Panji Cakrasantana, bos pemasaran MAP Active. Ia tahu persis bahwa perubahan kecil semacam ini bisa mengguncang kebiasaan orang. Biasanya, lari besar dilakukan untuk merayakan akhir tahun: pencapaian, capaian, rekor.


Tahun ini dibalik: bukan merayakan, tetapi menata ulang.


“Awal tahun adalah saat orang-orang masih hangat dengan niatnya,” katanya. “Kami ingin momen itu diperkuat.”


Dan memang, ajang ini bukan sekadar lomba. Ia berniat mengubah perilaku. Sistem poin berbasis aktivitas yang diterapkan Planet Sports Run adalah bukti bahwa mereka tidak memaksa orang berlari lebih cepat, tetapi mengajak mereka berlari lebih rajin. Atau bahkan sekadar bergerak lebih rajin. 

Mengumpulkan poin dari latihan. Dari Sunday Runday. Dari Thursday Strength Training. Dari kebiasaan.


Ini bukan lomba 10 kilometer. Ini lomba mengalahkan diri sendiri setiap hari.


Tahun Baru, Sepatu Baru

Ki-ka= dr. Jason, Health Practitioner and Sports Enthusiast; Chicco Jerikho,  Public Figure & Sports Enthusiast; Reza Aulia, PUMA Athlete


Salah satu magnet terbesar tahun ini adalah jersey resmi buatan PUMA—seri Velocity dengan teknologi dryCELL. Bagi sebagian orang, jersey hanyalah jersey. Tetapi bagi pelari, ia bisa menjadi simbol.

Simbol bahwa ia sudah mengambil langkah. Bahwa ia sudah mengikat janji dengan diri sendiri.

Sambil meraba bahan jersey, membolak-baliknya, saya mencoba membayangkan bagaimana rasanya dipakai pada kilometer paling sunyi—saat napas tinggal serpihan, dan kaki mulai ragu: “Masih kuat tidak ya?”

Atlet PUMA Indonesia, Reza Aulia, bercerita sambil tersenyum tipis. “Setiap pelari punya ceritanya. Ada yang lari untuk sembuh. Ada yang lari untuk melupakan. Ada yang lari untuk menjadi dirinya sendiri,” katanya.

Lalu ia menutup kalimatnya dengan gaya motivator—jenis ucapan yang akan diingat pelari saat mereka berada di titik terjauh lomba, ketika semua ingin menyerah:
“Go Wild! Unlock your best.”


BRI Ikut Menyuntik Energi



Di sisi lain ruangan, bank BRI tampak tidak ingin ketinggalan. Mereka bukan hanya sponsor. Mereka seperti ingin menjadi bagian dari gerakan.

Promo khusus melalui BRImo dan kartu kredit BRI bukan sekadar strategi marketing. Itu seperti ajakan: “Ayo. Tidak ada alasan lagi. Semua sudah dipermudah.”

Perwakilan mereka, Nurmalia, mengatakan kalimat yang tampak sederhana tapi sebenarnya cukup filosofis:
Kebiasaan sehat lahir dari langkah kecil yang konsisten.”

Saya sempat berpikir: itu bukan hanya soal lari. Itu juga soal menabung, soal bekerja, soal hidup.


Chicco Jerikho: Lari sebagai Ritual



Nama Chicco Jerikho membuat suasana berubah. Ia datang bukan sebagai selebritas yang ingin tampil keren, tetapi sebagai pelari yang mengaku menemukan dirinya kembali lewat olahraga ini.

“Bagi saya,” katanya, “lari itu cara menyetel ulang kepala.”

Kalimat yang lumayan A+ vibes.

Digunakan ketika beban pekerjaan memuncak. Ketika dunia terasa terlalu cepat. Ketika ia butuh memulai lagi.

“Planet Sports Run ini pas banget,” lanjutnya. “Momen awal tahun. Energinya beda.”

Betul juga. Ada sesuatu yang romantis dari berlari di awal tahun. Seperti membuka kotak kosong, dan mengisinya pelan-pelan.



Awal Tahun, Awal Hidup

Dokter Jason—yang juga pelari—berbicara dengan suara lebih datar, khas tenaga medis. Tetapi isinya kuat:
“Lari itu murah. Sederhana. Tapi dampaknya besar.”

Saya melihat beberapa kepala mengangguk. Ada yang mencatat. Ada yang memotret slide presentasi. Mungkin mereka sedang membayangkan bagaimana rutinitas itu dimulai: bangun pukul 5 pagi di minggu pertama Januari, mengenakan sepatu lari, lalu berlari 3 kilometer saja.
Lalu minggu berikutnya menjadi 4 kilometer.
Lalu menjadi kebiasaan.

Kompetisi Jurnalis: Cerita di Balik Langkah

Planet Sports Asia tahun ini juga membuka kompetisi menulis untuk jurnalis. Sebuah langkah yang menarik. Seolah mereka ingin mengatakan:
“Di balik setiap pelari, ada cerita yang layak ditulis.”

Dan memang benar. Lari adalah olahraga dengan cerita paling banyak: kisah orang yang mulai dari nol, kisah yang berlari dari trauma, kisah yang berlari menuju kehidupan baru.


Menutup Hari, Membuka Tahun

Sebelum konferensi pers ditutup, Panji kembali berdiri. Ia mengulang inti dari ajang ini:
“Kami ingin semua peserta datang bukan hanya untuk lari, tetapi untuk merasa terhubung—dengan diri sendiri dan komunitas.”

Sebuah kalimat yang, kalau Anda renungkan, sebenarnya adalah inti dari banyak hal dalam hidup.


Karena pada akhirnya, yang membuat seseorang berlari bukanlah garis finis.
Bukan medali.
Bukan catatan waktu.
Yang membuat seseorang berlari… adalah perasaan bahwa ia tidak sendirian.

Dan Planet Sports Run 2026 ingin menghadirkan itu:
sebuah awal tahun yang dimulai dengan kebersamaan, sepatu yang baru, napas yang panjang, dan langkah pertama yang menentukan seluruh tahun.

Sebuah ajakan sederhana:

Mari unlock your best—bersama-sama.