Satu ciri menonjol dari para self-actualizer adalah memiliki kualitas sebagai agen perubahan sosial. Sepintas lalu mereka terlihat seperti orang yang tidak lazim di tengah lingkungannya. Berpengaruh, dan bukan terpengaruh.
.
.
KARAKTER PRIMER AKTUALISASI DIRI:
1. Memberi apresiasi atau penghargaan yang tinggi kepada individualitas dan keunikan personal, baik pada diri sendiri maupun orang lain.
2. Memiliki persepsi yang akurat tentang kenyataan, melihat sesuatu apa adanya tanpa menghindari rasa sakit atau kenyataan yang kadang mengecewakan.
3. Hanya memiliki sedikit sahabat karib yang mereka percaya betul dan tempat di mana dia bersedia mengungkapkan perasaan secara terbuka.
4. Memiliki rasa puas diri yang tinggi, dan bila perlu mampu bertahan dalam kesendirian.
5. Memiliki kesadaran akan suatu tujuan dalam hidupnya, dan membuat keputusan berdasarkan tujuan akhir hidupnya itu, meski untuk sementara waktu perlu berkorban dan mengalami kekecewaan.
6. Menjalani kehidupan secara alami, penuh ketenteraman hati, dan cenderung enggan terikat oleh peraturan.
1. Memberi apresiasi atau penghargaan yang tinggi kepada individualitas dan keunikan personal, baik pada diri sendiri maupun orang lain.
2. Memiliki persepsi yang akurat tentang kenyataan, melihat sesuatu apa adanya tanpa menghindari rasa sakit atau kenyataan yang kadang mengecewakan.
3. Hanya memiliki sedikit sahabat karib yang mereka percaya betul dan tempat di mana dia bersedia mengungkapkan perasaan secara terbuka.
4. Memiliki rasa puas diri yang tinggi, dan bila perlu mampu bertahan dalam kesendirian.
5. Memiliki kesadaran akan suatu tujuan dalam hidupnya, dan membuat keputusan berdasarkan tujuan akhir hidupnya itu, meski untuk sementara waktu perlu berkorban dan mengalami kekecewaan.
6. Menjalani kehidupan secara alami, penuh ketenteraman hati, dan cenderung enggan terikat oleh peraturan.
KARAKTER SEKUNDER AKTUALISASI DIRI:
1. Kebutuhan akan hal-hal yang bersifat pribadi/privat.
2. Kemampuan menarasikan suatu informasi.
3. Naluri yang mistis tentang bersatu dengan alam dan kemanusiaan.
4. Rasa persaudaraan dengan semua orang.
5. Menempatkan orang lain sebagai satu individu yang utuh/unik tanpa dipengaruhi sentimen SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan).
6. Pemikiran yang jernih tentang salah dan benar.
7. Rasa humor yang filosofis.
8. Kreativitas yang tinggi.
9. Kemampuan untuk independen dari pengaruh nilai-nilai sosial dan kebudayaan di sekelilingnya.
1. Kebutuhan akan hal-hal yang bersifat pribadi/privat.
2. Kemampuan menarasikan suatu informasi.
3. Naluri yang mistis tentang bersatu dengan alam dan kemanusiaan.
4. Rasa persaudaraan dengan semua orang.
5. Menempatkan orang lain sebagai satu individu yang utuh/unik tanpa dipengaruhi sentimen SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan).
6. Pemikiran yang jernih tentang salah dan benar.
7. Rasa humor yang filosofis.
8. Kreativitas yang tinggi.
9. Kemampuan untuk independen dari pengaruh nilai-nilai sosial dan kebudayaan di sekelilingnya.
Baca selengkapnya http://webspace.ship.edu/cgboer/maslow.html
0 Komentar