A+

6/recent/ticker-posts

Mendag Buka Paviliun Indonesia di World Expo 2010 Shanghai China

 


A+ | WESC2010 - Indonesia berpartisipasi dalam ajang World Expo 2010 di Shanghai, China dengan menempati Paviliun Indonesia yang berisi sekitar 3.150 artefak dan potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia. Tim public relation menerbitkan narasi setiap artefak guna memperkenalkan berbagai hal tentang Indonesia agar dapat menarik kunjungan pariwisata hingga investasi ke Indonesia.

Expo yang dibuka selama 6 bulan dimulai sejak 1 Mei 2010 dan akan berakhir 31 Oktober 2010 ini resmi dibuka oleh Presiden RRC Hu Jintao Jumat kemarin (30/4). 

Dalam acara pembukaan Paviliun Indonesia di WESC2010, Menko Perekonomian Hatta Rajasa didampingi Menko Perdagangan Mari Elka Pangestu, mengatakan paviliun Indonesia menampillkan Trade Tourism Invesment (TTI) yang dimiliki dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia. 

Selain itu Hatta juga mengatakan dengan hadirnya paviliun Indonesia ini memperlihatkan bahwa Indonesia sedang bergerak maju sebagai bagian dari dunia untuk membangun peradaban dunia. 

Selain itu tujuan paviliun Indonesia dalam World Expo ini, sebagai ajang promosi kepada dunia luar yang memperlihatkan kekhasan yang ada di Indonesia.

Sebelum pembukaan, dalam jumpa pers dengan wartawan, Mari Elka Pangestu mengatakan Paviliun Indonesia dibangun dengan biaya USD 20 juta, di tanah seluas 4.000 m² dengan bangunan 2400 m², mempunyai tema BioDiverCity. Tema itu diambil dari rangkaian kata Bio (kehidupan)  Diverse (keanekaragaman) dan city (kota) yang hadirkan keanekaragaman budaya Indonesia dengan menampilkan keharmonisan antar manusia dan lingkungannya. 

Paviliun Indonesia merupakan program pencitraan (national branding) Indonesia sebagai satu negara, kata Mari. Karenanya dia berharap keikutsertaan Indonesia dalam Expo Dunia di Shanghai ini promosi sebagai negara yang perkembangannya sering tidak diketahui oleh dunia.    

Mari menjelaskan paviliun Indonesia menampilkan desain tropis kontemporer yang melambangkan keterbukaan melalui material bambu. Hampir seluruh dinding, langit-langit, dan lantai paviliun terbuat dari bambu, yang menyimbolkan jiwa negara yang tegar dan kuat. 

 


 

 Air terjun dengan lebar 40 meter dan tinggi 17 meter dibuat di dalam paviliun, membagi paviliun menjadi dua bagian seperti garis Khatulistiwa yang membelah Indonesia. 

Mari menambahkan paviliun Indonsia menampilkan kehidupan lautan dan hutan Indonesia, peralatan budaya Indonesia, hasil bumi, tampilan kain, alat musik, makanan, termasuk juga menampilkan warisan budaya Borobudur serta hubungan dengan China yang sudah terjalin lama yakni sejak masuknya Cheng Ho ke Indonesia 600 tahun yang lalu.  

Dalam pameran itu Indonesia memamerkan potensi sumber daya alam Indonesia, industri kreatif dan kebudayaan, investasi, predagangan dan pariwisata. 

Warung Enak yang menyajikan beragam menu khas Indonesia ditargetkan dapat menjual 500.000 porsi makanan atau 10 persen dari target 5 Juta Pengunjung.

Sejumlah instansi yang berpartisipasi antara lain Departemen PU, Depdag, Depkeu, Depdagri, Deplu, Departemen ESDM, Dephut, Depnakertrans, Depkominfo, Depkop dan UKM, Kementrian BUMN, serta BKPM.


World Expo Shanghai 2010

World Expo, pertama kali diadakan pada tahun 1851, merupakan ajang berkumpulnya masyarakat dunia untuk berbagi pengalaman dan keberhasilan di bidang ekonomi, sosial, budaya dan teknologi. Expo yang diadakan setiap lima tahun sekali itu bertujuan mempromosikan ide dan perkembangan ekonomi, budaya dan ilmu pengetahuan, teknologi dan sekaligus mempererat hubungan International antar bangsa. Pameran ini melibatkan partipasi negara negara di seluruh dunia.

Luas area expo seluruhnya 5,28 km2, terletak ditengah kota dan di tepi sungai Huang Pu, di antara jembatan Nan Pu dan jembatan Lu Pu. Kurang lebih 200 negara dan 47 organisasi International akan mengikuti World Expo ini. Tema expo kali ini adalah Better City, Better Life yang mempunyai arti kota membuat kehidupan yang semakin membaik. Tema pavilion dalam World Expo ini terbagi 5 (lima) yakni Urban Footprints, Urban Planet, Urban Dwellers, Urban Beings, and Urban Dreams.

 

Mahar Prastowo 

PR Paviliun Indonesia @wesc2010

Posting Komentar

0 Komentar