A+

6/recent/ticker-posts

Musikal Laskar Pelangi tandai peresmian Teater Jakarta


“Pemda DKI menyambut baik dan mendukung penuh rencana digelarnya Musikal Laskar Pelangi di Teater Jakarta pada Desember 2010 mendatang. Teater Jakarta dibangun untuk mengakomodasi pertunjukan seni yang membutuhkan dukungan infrastruktur pertunjukan seni memadai. Dengan kehadiran Teater Jakarta, kami berharap TIM semakin dikenal sebagai pusat budaya kota Jakarta yang merupakan bagian penting dari sejarah perkembangan kesenian di Indonesia. Sekarang, kita sudah punya Teater Jakarta, dan semoga lebih banyak pertunjukan seni bermutu yang dapat dinikmati masyarakat Jakarta di teater ini seperti halnya Musikal Laskar Pelangi”. Ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Arie Budhiman.

Miles Productions dan Etcetera Entertainment hari ini mengumumkan rencana digelarnya Musikal Laskar Pelangi pada Desember 2010 mendatang yang didukung penuh oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Musikal Laskar Pelangi sekaligus menandai peresmian Teater Jakarta dan diharapkan menjadi salah satu tontonan hiburan spektakuler di penghujung tahun 2010. Musikal Laskar Pelangi yang digelar di Teater Jakarta juga diharapkan juga akan diminati dan menjadi agenda kunjungan bagi masyarakat luar kota Jakarta.
 
Musikal Laskar Pelangi akan digelar selama 3 minggu untuk umum, mulai 17 Desember 2010 bertempat di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Teater Jakarta adalah ‘anggota’ baru di lingkungan Taman Ismail Marzuki yang memiliki sarana sebagai gedung pertunjukan seni memadai dengan infrastruktur bangunan pertunjukan seni yang lengkap, seperti spesifikasi panggung dan ruangan-ruangan pendukung pertunjukan dengan jumlah lebih dari cukup. Di masa depan, Teater Jakarta diharapkan dapat menjadi pusat hiburan dan pertunjukan seni yang menjadi barometer pertunjukan bagi masyarakat, baik di Indonesia maupun di wilayah kawasan.

“Fasilitas Teater Jakarta sangat mendukung kebutuhan pertunjukan Musikal Laskar Pelangi. Ini adalah gedung pertunjukan yang sudah lama kami nantikan,” sambut Mira Lesmana, Produser Musikal Laskar Pelangi. “Ide menggelar Musikal Laskar Pelangi telah kami pikirkan sejak film Laskar Pelangi pertama kali diputar di sinema pada tahun 2008 lalu. Kami sangat bersemangat mewujudkan ide ini karena baik buku maupun film Laskar Pelangi mampu menghibur sekaligus memperkaya nilai dan kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia. Namun kami harus menunggu memproduksinya karena tidak tahu harus tampil dimana. Dengan adanya Teater Jakarta, ide menghadirkan musikal dapat diwujudkan lebih maksimal. Hal ini penting karena yang akan kami tampilkan adalah musikal yang menerapkan tata cara yang digunakan oleh teater internasional seperti West End dan Broadway, dan gedung Teater Jakarta sangat memungkinkan untuk menyelenggarakan pertunjukan seperti ini”. 

Miles Productions dan Etcetera Entertainment, yakni Mira Lesmana dan Toto Arto sebagai Produser, menggelar Musikal Laskar Pelangi dengan didukung oleh praktisi seni yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya, yaitu Riri Riza selaku Sutradara, pengarah musik Erwin Gutawa, Hartati sebagai koreografer, dan Jay Subyakto menangani desain visual.
 
Istilah ‘musikal’ sendiri pada awalnya disebut sebagai ‘teater musikal’ yakni sebuah bentuk pertunjukan dimana musik, dialog, gerak tari, dan tata artistik panggung menjadi sebuah kesatuan dalam bercerita. Sejak awal abad 20, penyebutan ‘teater musikal’ disederhanakan menjadi ‘musikal’. Di antara musikal tersohor dunia adalah yang diproduksi oleh teater profesional seperti Teater West End dan Broadway yang masing-masing berlokasi di kota London and New York City. Di antara pertunjukan musikal yang terkenal adalah Show Boat, Oklahoma!, West Side Story, The Fantasticks, Hair, A Chorus Line, Les Misérables, The Phantom of the Opera, Rent, The Producers dan Wicked. Di Indonesia, musikal sempat populer di tahun 1970an saat Harry Roesli mementaskan ‘Rock Opera Ken Arok’. Ketika ditampilkan ulang pada tahun 1991 dengan sebutan ‘Disko Opera Ken Arok’, musikal ini membuat jalan ke arah Lembang, Bandung, macet total sejak sore hari. Kehadiran Musikal Laskar Pelangi hampir 20 tahun kemudian diharapkan menjadi angin segar bagi pertunjukan seni Indonesia yang menerapkan tata cara pertunjukan musikal sebagaimana digelar oleh Teater West End maupun Broadway.
 
“Walaupun konsep musikal yang kami siapkan menerapkan tata cara musikal seperti digunakan oleh Teater West End maupun Broadway, Musikal Laskar Pelangi akan  memasukkan unsur lokal dan budaya Indonesia yang kuat. Baik penyutradaraan, musik, desain panggung dan koreografi akan menampilkan sentuhan melayu yang kental,” jelas Riri Riza selaku sutradara Musikal ini.
 
Untuk informasi pertunjukan, kunjungi www.musikallaskarpelangi.com
 
Tentang Laskar Pelangi
Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini mengisahkan kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang berupaya menuntut ilmu di sebuah sekolah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah Sang Pemimpi, Endesor, dan Maryamah Karpov. Buku ini tercatat sebagai buku sastra yang sangat populer, dibaca oleh lebih dari 5 juta orang. Pada tahun 2008 Miles Productions mengangkat cerita Laskar Pelangi ke layar perak dan film ini berhasil menjadi salah satu film terlaris sepanjang sejarah perfilman Indonesia, mencatat rekor hampir 4,6 juta penonton, menjadikannya film terbanyak ditonton di antara film-film Indonesia populer dalam 10 tahun terakhir. Tahun 2010, Miles Productions & Etcetera Entertainment mengadaptasi buku dan film laris ini ke dalam pertunjukan musikal yang akan digelar pada Desember 2010. [sisi/mp]

Posting Komentar

0 Komentar