Reporter: Bhumi Prasetyo-Citizen Journalist
GENERASIINDONESIA–"Kini setiap orang bisa jadi reporter!"
Demikian kata Mahar Prastowo, Sekretaris PPWI DKI Jakarta yang juga
salah satu trainer pada Diklat Pewarta Warga (Citizen Reporter) yang
diselenggarakan oleh Persatuan Pewarta Warga Indonesia-PPWI DKI Jakarta.
Ungkapan tersebut benar adanya, mengingat begitu banyaknya medium,
dimana warga dapat melaporkan kejadian di sekitarnya, ataupun menulis
ulasan berbagai permasalahan dalam masyarakat yang ditemuinya.
Citizen Reporter marak ketika masyarakat dengan mudah mengakses
internet dan membagikan apa yang diketahuinya kepada publik melalui
berbagai medium baik itu blog, microblog serta jejaring sosial. Bahkan
tak jarang, jurnalis dari media mainstream mengutip atau mencari sumber
informasinya melalui para pewarta warga yang menayangkan informasi atau
pendapatnya di medium-medium yang ada.
Dengan maraknya konten dunia maya yang selain dapat mencerdaskan
masyarakat, namun jika isinya tak
bertanggung jawab juga bisa
menyesatkan publik, untuk itu perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat.
Dan ini menjadi salah satu dari tujuan penyelenggaraan Diklat
Jurnalistik bagi pewarta warga, yang selain menciptakan
reporter-reporter di lapisan masyarakat paling bawah, juga bertujuan
menjadikan masyarakat melek media dan cerdas informasi.
"Diklat pewarta warga ini sifatnya lebih edukatif dengan tujuan
menjadikan masyarakat melek media dan cerdas informasi sebagaimana telah
disepakati menjadi visi dari organisasi yang menaungi kami yaitu
Persatuan Pewarta Warga Indonesia atau PPWI sejak awal berdiri empat
tahun lalu," kata Gatot Suroso, Ketua DPD PPWI DKI Jakarta yang juga
penulis buku "Sarjana Muda".
Lebih jauh Gatot Suroso menjelaskan bahwa PPWI terdiri dari lintas
kelas sosial dalam masyarakat, dari pelajar, mahasiswa, karyawan,
eksekutif, Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI/Polri hingga pejabat publik
maupun artis. Mereka disela aktifitasnya menulis diberbagai medium,
mulai dari blog pribadi, jaringan media PPWI di seluruh Indonesia,
jejaring sosial hingga media arus utama.
"Sebagian dari anggota kami memang profesional dalam dunia jurnalistik
sehingga bisa memberikan pelatihan peningkatan kualitas bagi anggota
dalam menulis. Sebagian lainnya ada yang menulis di blog pribadi,
mengelola blog atau website personal, produk maupun perusahaan, menulis
buku, atau membuat catatan-catatan di jejaring sosial dan sebagainya,"
ungkap Gatot seraya menjelaskan bahwa pelaksanaan Diklat akhir pekan
ini, Sabtu (18/2/2012) diselenggarakan di Pluit Dalam I Jakarta Utara,
yang dapat diikuti masyarakat umum.
Tak pelak, kenyataan akan maraknya citizen journalism juga berimbas
positif dimana masyarakat dapat berekspresi dengan menulis, serta
meningkatkan fungsi kontrol publik terhadap lingkungan maupun kinerja
pemerintahan. Pengaruh aktifitas citizen reporter ini semakin menguat
dalam isu-isu sosial politik pada tahun-tahun terakhir, mulai dari
menguarkan isu untuk penggalangan solidaritas sosial sampai pada ranah
kritik kebijakan pemerintah. Tak heran jika kemudian pemerintah juga
mengeluarkan peraturan mengikat seperti UU ITE dan UU KIP (Keterbukaaan
Informasi Publik).
Salah satu sosok didalam PPWI, selain Wilson Lalengke selaku pendiri
organisasi ini, ada Iwan Pilang, citizen reporter yang mengungkap
berbagai kasus melalui investigasi-pakem yang makin hilang dari dunia
pers tanah air-dari masalah buruh migran (TKI/TKW), pembunuhan David
Wijaya-mahasiswa Indonesia di Singapura, transfer pricing ribuan trilyun
hingga soal kecurangan pemilu dan kasus wisma atlet dengan newsmaker
Nazarudin-Angie.
Tentang Diklat Pewarta Warga
Diklat Pewarta Warga oleh PPWI DKI Jakarta diselenggarakan setiap akhir
pekan dengan kapasitas kelas minimal 25 peserta, dilaksanakan di
wilayah DKI Jakarta di berbagai instansi dari kantor departemen, suku
dinas/kota, kecamatan bahkan kelurahan; serta instansi swasta yang ingin
mengadakan bagi kegiatan peningkatan kapasitas kehumasan, termasuk
kampus.
Pelatihan diberikan dalam jenjang dasar, intermediate dan advance
dimana peserta diberikan panduan praktis sehingga mudah dipraktekkan
siapa saja. Pemateri utama diklat dari PPWI antara lain akademisi dan
praktisi seperti Wilson Lalengke, Iwan Piliang, Mung Pujanarko, Mahar
Prastowo dan beberapa lainnya. PPWI juga menggandeng instansi lain
terkait dalam penyelenggaraan diklat baik dari asosiasi kewartawanan
maupun perusahaan media menyesuaikan kebutuhan.
Setiap peserta mendapatkan sertifikat telah mengikuti diklat sesuai
jenjangnya, ID Card PPWI sebagai bekal melaksanakan kegiatan liputan
sebagai citizen reporter, seragam dan buku panduan praktis menjadi
citizen reporter. Peserta diklat juga menjadi kontributor untuk menulis
di berbagai media cetak dan online serta radio dan televisi dalam
jaringan sindikasi PPWI. Hingga saat ini anggota PPWI telah mencapai
3.000 orang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa negara. Baca laman asli di generasiindonesia.com
0 Komentar