Header Ads Widget

Header Ads

A+

6/recent/ticker-posts

Mengurai Makna Kerja Sama: Jasa Raharja dan UGM Bersinergi untuk Keselamatan Lalu Lintas



A+ | YOGYAKARTA – Keselamatan berlalu lintas bukan sekadar regulasi atau tanggung jawab pemerintah semata, melainkan sebuah ekosistem yang harus dibangun bersama. Di tengah semakin kompleksnya tantangan transportasi, PT Jasa Raharja dan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengambil langkah strategis dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk peningkatan keselamatan lalu lintas, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan sumber daya manusia.

Dua institusi besar ini menyatukan langkah mereka dalam sebuah kolaborasi yang berorientasi jangka panjang. Bukan sekadar acara seremonial, melainkan perwujudan tanggung jawab bersama untuk menciptakan ruang berkendara yang lebih aman.

Dari Kampus untuk Negeri: Kolaborasi Berbasis Pengetahuan

Duduk bersama dalam ruang sidang pimpinan Gedung Pusat UGM pada 6 Maret 2025, Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia dan Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono membubuhkan tanda tangan mereka sebagai komitmen nyata. Dengan didampingi oleh para pejabat tinggi dari kedua belah pihak, kerja sama ini menjangkau enam area strategis, mulai dari peningkatan keselamatan lalu lintas hingga pengembangan bisnis berbasis inovasi.

“Keselamatan lalu lintas bukan hanya soal mengatur kendaraan di jalan, tetapi juga membentuk perilaku, kesadaran, dan kepatuhan sejak dini,” ujar Rivan A. Purwantono. Ia menegaskan bahwa keterlibatan akademisi adalah kunci dalam upaya menurunkan angka kecelakaan lalu lintas secara signifikan.

Statistik menunjukkan bahwa angka fatalitas kecelakaan di Indonesia mengalami penurunan dari 30.000 menjadi 26.000 jiwa dalam satu tahun terakhir. Namun, angka ini masih jauh dari capaian Jepang, yang dalam beberapa dekade berhasil menekan angka kematian akibat kecelakaan dari 16.765 jiwa pada tahun 1970-an menjadi hanya 2.618 jiwa pada 2024. Bagi Jasa Raharja, ini adalah momentum untuk belajar dan memperkuat pendekatan berbasis data dan edukasi.

Menciptakan Budaya Keselamatan di Lingkungan Akademik

Rektor UGM Ova Emilia menyambut baik perluasan misi Jasa Raharja. Ia menekankan bahwa keselamatan berlalu lintas adalah bagian integral dari membangun kampus yang sehat dan berdaya saing global. “Kami sangat mengapresiasi bahwa PT Jasa Raharja kini misinya diperluas, tidak hanya hadir di hilir saat kecelakaan terjadi, tetapi juga di hulu dengan program promosi dan pencegahan,” tuturnya.

Salah satu gagasan menarik datang dari Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo. Menurutnya, kampus dapat menjadi ekosistem yang membentuk perilaku berlalu lintas mahasiswa sejak dini. “UGM menerima 13.000 mahasiswa baru setiap tahun. Bayangkan jika mereka selama empat tahun terbiasa dengan lingkungan yang tertib berlalu lintas. Kebiasaan ini akan terbawa hingga mereka lulus dan menjadi bagian dari masyarakat yang lebih sadar akan keselamatan,” ujarnya.

Rivan pun merespons positif gagasan ini. Ia menegaskan bahwa Jasa Raharja siap mendukung program keselamatan di lingkungan kampus. Tidak hanya itu, ia juga akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Korlantas Polri, untuk membangun pola keselamatan lalu lintas yang berkelanjutan.


Keselamatan: Urusan Semua Pihak

Menjalankan program keselamatan lalu lintas bukan hanya tugas regulator atau korporasi, melainkan tanggung jawab bersama. Kampus sebagai pusat keilmuan memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran dan inovasi di bidang transportasi. Kolaborasi ini bukan sekadar kemitraan institusional, melainkan investasi jangka panjang untuk keselamatan generasi mendatang.

Apa yang terjadi hari ini di UGM adalah awal dari sebuah perjalanan besar. Keselamatan bukan sekadar angka atau statistik, melainkan tentang kehidupan yang lebih terlindungi. Dan dalam perjalanan ini, semua pihak harus berjalan bersama. ***


Mahar Prastowo | A+ 


Posting Komentar

0 Komentar