A+

6/recent/ticker-posts

"Boleh masuk, Pak?"

pintu keluar di malam pertama, ups!
maksudnya suasana malam, hari pertama penyelenggaraan, Rabu 3 Nop.
 
Hihihi, bawa notebook tapi sengaja nggak bawa USB modem karena mau manfaatkan fasilitas open Wi-Fi atau numpang nulis, upload foto dan kirim berita dari Press Room, nggak jadi. 

Nulis ini saja lah....

Anda mau berkunjung ke Indocomtech? 

Persiapkan kecukupan pulsa anda agar tetap dapat online, narsis n exist, take a pictures and chimping, than upload'n to your social media, karena anda akan butuh akses 3G selama berada di dalam ruang pamer. 

Kenapa? 

Hotspot yang antenanya sepanjang sejarah Indocomtech baru kali ini terpancang cukup mencolok ukurannya ditambah dengan dipasang papan identitas "pemilik"nya yang "plat merah" tapi bajunya biru itu, ternyata tak seheboh tampilannya. 
Hotspot-nya mati, jangan-jangan karena ditaruh nempel tempat sampah, apa hubungannya ya?
Hal tersebut berakibat pada Press Room yang tak terhubung internet, dan menghambat demo produk oleh para peserta pameran. Biasanya calon pembeli akan bilang, "Ah payah nih produk yang Bapak jual, masa' wi-fi nya nggak berfungsi." Eh, jadi nyalahin produk, deh.


Mungkin itu sebabnya Press Room di Area Indocomtech sangat terbuka, open, welkam dengan Pewarta Publik sementara Press Room yang di Area Jakarta Motorcycle Show sangat-sangat ketat, sampai-sampai untuk memasuki area khusus pewarta publik tersebut harus melalui seorang penjaga yang bertugas memindai identitas khusus yang diterbitkan panitia dengan alat pemindai, serta seorang penjaga bertubuh tegap dan berambut cepak yang siap menghadang. 

Hm, rupanya kebiasaan si "Krista" ini mulai menjangkiti si "Dya" juga, hanya agak parah dikit karena ada "parno"nya. Macam pameran perhiasan saja, bah. Jadi peringatannya: Jangan coba-coba mengantongi satu unit sepeda motor balap ya? Apalagi sekalian bawa SPG-nya juga...

Motornya jangan dikantongin, ya. Beli saja, kemudian naikin, SPGnya juga boleh dinaikin, eh dibonceng.
Melihat saya sedang menulisi blog seperti ini, kawan saya dari hutan Kalimantan, si Pongo Abelii bertanya,
Pongo Abelii
"Kak Mahar, kok malah nulis begini, sih?"
"Aha, Pongo, saya kan penulis, bukan pewarta manja yang hanya datang menjemput rilis."

Seorang pengunjung sehabis dari kantin melangkah menuju pintu.
"Boleh masuk, Pak?"
"Tidak boleh."
"Kenapa?"
"Ini pintu keluar, pintu masuknya sebelah sana."
 Nhaa, kalau ini pengunjungnya yang hampir salah masuk  :)

Posting Komentar

0 Komentar