Anak-anak era tahun 2000an memang berbeda dengan anak-anak sebelum tahun 2000an. Selain lebih kritis dan cerdas, mereka juga lebih berani mengekspresikan ide-ide mereka. Sebenarnya anak-anak yang seperti ini yang disebut anak kreatif. Menurut Psikolog Tumbuh Kembang Anak, Lina Erliana Muksin, anak kreatif biasanya dapat sukses jika orang tua mendukung kreatifitas mereka.
"Kreatifitas adalah sesuatu yang penting di era globalisasi ini. Menurut riset, 99 persen orang yang sukses adalah orang yang menggunakan 80 persen kemampuan otaknya untuk berkreatifitas," kata Lina Erliana Muksin, Psikolog Tumbuh Kembang Anak dari Rumah Sakit Hermina Bogor, Sabtu(27/11), dalam acara Mom & I, di Supermal Karawaci, Tangerang.
Lina menjelaskan bahwa peran orang tua dalam membentuk kreatifitas anak sangat banyak, salah satunya adalah mensupport semua aktifitas yang dilakukan anak. Ketika anak melakukan kesalahan, sebaiknya mengajak anak berbicara dari hati ke hati.
"Sebab 70 persen perilaku anak adalah cerminan perilaku orang tua. Mungkin kesalahan yang dilakukan anak itu karena dia meniru perilaku orang tua," lanjut perempuan yang berdomisili di Bogor ini.
Disamping itu, orang tua, terutama ibu, harus mampu mengeksplore kemampuan anak dalam berkreatifitas. Salah satu caranya adalah dengan mendampingi si kecil dalam bermain. Dalam permainan itu ibu dapat menyelipkan beberapa kegiatan yang dapat merangsang aktifitas anaknya.
Hal ini perlu dilakukan karena selain dapat menemukan bakat anak, juga dapat mendekatkan hubungan ibu dan anak.
Untuk mendukung ibu dalam mengekplore bakat putra-putri tercinta, PT. Combiphar Indonesia menggelar program edutainment yang bertajuk Mom & I. Acara ini berlangsung selama dua hari(27-28/11) di Coco Walk, Supermal Karawaci, Tangerang.
"Rutinitas yang padat dan dituntut cepat, membuat ibu kadang kala suka marah-marah dan mengggunakan intonasi suara yang tinggi kepada anak ketika anaknya sedang melakukan aktifitas yang sebenarnya sangat kreatif," kata Aryana Jasiman, Senior Brand Manager Combikid dan OBH Combi Anak, dalam acara yang sama.
Perempuan cantik ini melanjutkan bahwa sebenarnya si kecil yang kreatif dan kritis tidak mau dimarahi karena dia merasa tidak punya kesalahan dan akhirnya mencap ibunya cerewet. Menurutnya, dalam pandangan si kecil, ia juga ingin mamanya tidak marah-marah, ingin mamanya lebih dekat dengannya. Namun karena kesibukan yang padat, ibu lupa kalau kenakalan yang dilakukan anak merupakan bentuk aktifitas kreatif anak. Oleh sebab itu untuk menjembatani masalah yang sering terjadi pada anak ini, PT. Combiphar Indonesia menyelenggarakan acara yang melibatkan ratusan ibu dan anak-anak SD dan dilengkapi aneka jenis permainan ini.
"Tujuan utama Mom & I ini adalah membuat ibu dan anak menjadi lebih dekat, bisa kompak untuk bermain bersama, memberikan kesempatan anak untuk mengapresiasi ibu dengan cara khas anak," tukasnya.
Dengan demikian diharapkan setelah mengikuti program ini, ibu dan anak bisa menjadi lebih akrab dan kompak dalam bekerjasama dalam merangsang kreatifitas anak.
"Sang ibu berusaha untuk lebih memahami anak dari sudut pandang anak, sedangkan anak dapat merasakan ibu yang bersahabat yang dekat dengan dirinya dan membuat hari-hari terasa menyenangkan untuk mereka berdua," jelasnya.
Salah satu kerjasama yang dilakukan ibu dan anak dalam acara Mom & I adalah memasang 5.000 gummy Combi Kid ke bagian peta yang dikosongkan. Nabila dan ibunya berhasil memenangkannya. Atas prestasi tersebut, Combi Kid juga meraih penghargaan MURI karena berhasil membuat peta dengan menggunakan 20.000 gummy Combi Kid.
Acara Mom & I ini merupakan lanjutan dari program Mamaku Teman Terbaikku yang telah diselenggarakan oleh PT Combiphar beberapa waktu lalu. Dua pasang ibu dan anak yang telah memenangkan lomba dalam acara Mamaku Teman Terbaikku juga dihadirkan dalam acara Mom & I, salah satunya adalah Ibu Holly. Ibu Holly dan si kecil sukses menyandang predikat Juara Pertama dalam Lomba Bangun Ruang. Ibu Holly dan putrinya yang berusia dua tahun membangun replika rumah Michael Jackson karena putrinya yang manis itu mengidolakan pop star yang sudah almarhum tersebut.
Lina menjelaskan bahwa peran orang tua dalam membentuk kreatifitas anak sangat banyak, salah satunya adalah mensupport semua aktifitas yang dilakukan anak. Ketika anak melakukan kesalahan, sebaiknya mengajak anak berbicara dari hati ke hati.
"Sebab 70 persen perilaku anak adalah cerminan perilaku orang tua. Mungkin kesalahan yang dilakukan anak itu karena dia meniru perilaku orang tua," lanjut perempuan yang berdomisili di Bogor ini.
Disamping itu, orang tua, terutama ibu, harus mampu mengeksplore kemampuan anak dalam berkreatifitas. Salah satu caranya adalah dengan mendampingi si kecil dalam bermain. Dalam permainan itu ibu dapat menyelipkan beberapa kegiatan yang dapat merangsang aktifitas anaknya.
Hal ini perlu dilakukan karena selain dapat menemukan bakat anak, juga dapat mendekatkan hubungan ibu dan anak.
Untuk mendukung ibu dalam mengekplore bakat putra-putri tercinta, PT. Combiphar Indonesia menggelar program edutainment yang bertajuk Mom & I. Acara ini berlangsung selama dua hari(27-28/11) di Coco Walk, Supermal Karawaci, Tangerang.
"Rutinitas yang padat dan dituntut cepat, membuat ibu kadang kala suka marah-marah dan mengggunakan intonasi suara yang tinggi kepada anak ketika anaknya sedang melakukan aktifitas yang sebenarnya sangat kreatif," kata Aryana Jasiman, Senior Brand Manager Combikid dan OBH Combi Anak, dalam acara yang sama.
Perempuan cantik ini melanjutkan bahwa sebenarnya si kecil yang kreatif dan kritis tidak mau dimarahi karena dia merasa tidak punya kesalahan dan akhirnya mencap ibunya cerewet. Menurutnya, dalam pandangan si kecil, ia juga ingin mamanya tidak marah-marah, ingin mamanya lebih dekat dengannya. Namun karena kesibukan yang padat, ibu lupa kalau kenakalan yang dilakukan anak merupakan bentuk aktifitas kreatif anak. Oleh sebab itu untuk menjembatani masalah yang sering terjadi pada anak ini, PT. Combiphar Indonesia menyelenggarakan acara yang melibatkan ratusan ibu dan anak-anak SD dan dilengkapi aneka jenis permainan ini.
"Tujuan utama Mom & I ini adalah membuat ibu dan anak menjadi lebih dekat, bisa kompak untuk bermain bersama, memberikan kesempatan anak untuk mengapresiasi ibu dengan cara khas anak," tukasnya.
Dengan demikian diharapkan setelah mengikuti program ini, ibu dan anak bisa menjadi lebih akrab dan kompak dalam bekerjasama dalam merangsang kreatifitas anak.
"Sang ibu berusaha untuk lebih memahami anak dari sudut pandang anak, sedangkan anak dapat merasakan ibu yang bersahabat yang dekat dengan dirinya dan membuat hari-hari terasa menyenangkan untuk mereka berdua," jelasnya.
Salah satu kerjasama yang dilakukan ibu dan anak dalam acara Mom & I adalah memasang 5.000 gummy Combi Kid ke bagian peta yang dikosongkan. Nabila dan ibunya berhasil memenangkannya. Atas prestasi tersebut, Combi Kid juga meraih penghargaan MURI karena berhasil membuat peta dengan menggunakan 20.000 gummy Combi Kid.
Acara Mom & I ini merupakan lanjutan dari program Mamaku Teman Terbaikku yang telah diselenggarakan oleh PT Combiphar beberapa waktu lalu. Dua pasang ibu dan anak yang telah memenangkan lomba dalam acara Mamaku Teman Terbaikku juga dihadirkan dalam acara Mom & I, salah satunya adalah Ibu Holly. Ibu Holly dan si kecil sukses menyandang predikat Juara Pertama dalam Lomba Bangun Ruang. Ibu Holly dan putrinya yang berusia dua tahun membangun replika rumah Michael Jackson karena putrinya yang manis itu mengidolakan pop star yang sudah almarhum tersebut.
0 Komentar