A+

6/recent/ticker-posts

DOKUMENTER 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL


Sejarah Lagu Populer sebagai medium membaca 100 tahun Kebangkitan Nasional

Jakarta, Sebuah karya besar siap diluncurkan oleh Astro Awani dalam memperingati 100 tahun kebangkitan nasional yang jatuh pada 20 Mei 2008 nanti. Karya tersebut berupa tayangan 10 episode dokumenter tentang 100 tahun kebangkitan nasional. Karya ini merupakan hasil kerjasama Astro Awani, saluran gaya hidup dan Informasi dari TV berlangganan Astro dan Garin Nugroho sesuai dengan kesepakatan kerjasama yang ditandatangani tanggal 25 Januari 2008 lalu di gedung Stovia. Kini karya besar ini telah rampung dan siap ditayangkan di layar Astro Awani.

“ Dokumenter 100 tahun kebangkitan nasional ini merupakan bentuk tanggungjawab sosial kami untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai gerakan nasional yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan bangsa ini. Kami mengajak pemirsa memaknai 100 tahun Kebangkitan Nasional melalui lagu-lagu populer yang mempunyai dimensi politik, sosiologis, nasionalisme dan sejarah terpenting yang berkaitan dengan kebangkitan nasional. Melalui Dokudrama ini kami mencoba menggambarkan 100 tahun kebangkitan nasional melalui cara yang populer, ringan dan unik, namun berisi dan menghibur sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh pemirsa. ” Terang Riza Primadi , Editor in Chief Astro Awani.

Sesuai berjalannya waktu terdapat banyak karya besar berupa lagu yang dapat mewakili sejarah pergerakan nasional. Lagu-lagu tersebut merupakan cerminan pergerakan nasional pada zamannya. Sebut saja lagu pembangkit nasionalisme seperti lagu Gebyar-Gebyar dari Gombloh , lagu penggugah reformasi seperti lagu Bongkar Iwan Fals hingga lagu pembangkit rasa cinta tanah air di kalangan anak muda masa kini seperti lagu Bendera dari Cokelat . Banyak sekali lagu-lagu bersejarah yang menggambarkan kebangkitan nasional kita mulai dari zaman penjajahan, zaman orde baru , hingga zaman reformasi. Melalui lagu-lagu seperti inilah Astro Awani memaknai arti 100 tahun kebangkitan nasional.


Dokumenter ini mengungkap sejarah 100 tahun kebangkitan nasional dengan konsep bertutur. Seorang narator akan membuka setiap episode dengan menjelaskan tema dalam satu episode tersebut. Tema ini akan dieksplorasi dan dicerminkan dalam beberapa lagu yang terkait dengan tema tersebut. Dokumenter ini akan didukung oleh dialog tokoh – tokoh musik dan politik, footage, hingga bahan dokumenter lain seperti partitur, koran, acara Televisi saat itu dan masih banyak lagi. Tayangan ini terbagi dalam 10 episode dengan tema yang berbeda dalam setiap episodenya. Berikut adalah tema-tema yang diangkat dalam setiap episodenya :

1. Lagu sebagai Alat Perlawanan (Reni Fernandez)
2. Lagu sebagai Perjuangan Perempuan (Reni Fernandez)
3. Lagu sebagai Pemersatu Kebangsaan (Reni Fernandez)
4. Lagu dan Berkembangnya Komunitas Bangsa (Kamila Andinisari)
5. Lagu dan Lifestyle (Kamila Andinisari)
6. Lagu sebagai Unsur Baru dalam Semangat Kebangsaan (Kamila Andinisari)
7. Lagu sebagai Alat Politik (Dian W.S)
8. Lagu sebagai Catatan Reformasi (Dian W.S)
9. Lagu sebagai Wajah Budaya (Dian W.S)
10. Lagu sebagai Pembangkit Nasionalisme di Kalangan Anak Muda (Dian W.S)

Sepuluh episode Dokumenter ini lahir dari tangan dingin 3 sutradara wanita pilihan Garin Nugroho yakni Dian W Sasmita, Renny Fernandez dan Kamila Andinisari. Dian W Sasmita sebelumnya dikenal sebagai sutradara film Dealova. Renny Fernandez dikenal sebagai sutradara video klip berbagai grup band papan atas, dan Kamila Andinisari yang juga merupakan puteri Garin Nugroho ini juga teruji lewat karya-karya video klipnya. “ Alasan saya menunjuk tiga orang sutradara wanita ini juga untuk memberikan semangat kebangkitan bangsa. Gerakan dari sisi unik mengambil sisi perempuan yang saat itu , 100 tahun yang lalu tidak diterima masyarakat. “ terang Garin Nugroho, yang berperan sebagai Supervisor bagi 3 sutradara tersebut. Garin mengaku pemilihan 3 sutradara ini melalui proses audisi karya-karya mereka sebelumnya.



Tentang Astro Awani :

Astro Awani adalah salah satu saluran di televisi berlangganan Astro, yang bisa dinikmati sejak 15 Juni 2006. Astro Awani menyajikan ragam informasi lokal dan internasional terdepan dan terpercaya, mulai dari buletin berita, talkshow, hiburan, hingga berbagai tayangan dokumenter.

Sejumlah buletin berita dipersiapkan Astro Awani untuk memenuhi kebutuhan pemirsa akan informasi. Prima Warta, Galeri Dunia, dan Asia Plus hadir setiap hari untuk melaporkan perkembangan terakhir dari Indonesia dan berbagai penjuru dunia. Di samping itu ada pula Mozaik Peristiwa, yang hadir dengan beragam liputan ringan seputar hiburan dan gaya hidup, serta Zona Sport yang merangkum informasi dari dunia olahraga.

Sejumlah program unggulan Astro Awani juga telah meraih penghargaan. Di antaranya adalah Telaah, newsmagazine terbaik Astro Awani yang mendapatkan penghargaan dari Apresiasi Jurnalis Independen (AJI Awards) untuk episode “Ketika Kekerasan Menjadi Pilihan” tahun 2007 lalu. Di samping itu, Telaah juga mendapatkan kehormatan saat episode “Kemiskinan” diputar dalam United Nations Millenium Campaign 2007 Global Retreat Agenda di Milan, Italia. Episode tersebut mendapatkan pujian karena memiliki liputan mendalam seputar kemiskinan. Sampel episode ini pun dikirimkan ke beberapa negara peserta konferensi, untuk memberikan informasi cara peliputan berita yang baik.

Komitmen Astro Awani untuk terus memberikan yang terbaik tidak berhenti di situ. Januari 2008 lalu, Astro Awani menjadi satu-satunya stasiun yang berhasil mendapatkan gambar eksklusif mendiang Soeharto saat terbaring di rumah sakit. Materi tersebut kemudian dipakai oleh stasiun televisi lokal maupun dunia, melalui Reuters dan Associated Press Television News (APTN).

Posting Komentar

0 Komentar