A+

6/recent/ticker-posts

Khotbah Jum'at Berbaju Batik



Ustad Ali Al Firdausy, pada 2 oktober ini, turut menyambut gembira atas ketukan palu United Nations Education Social and Cultural Organization (UNESCO)di Abu Dhabi, yang menetapkan batik Indonesia sebagai bentuk budaya bukan benda warisan manusia (representative list of intengible cultural heritage of humanity).

Kegembiraan Ustadz Ali ditunjukkan dengan memakai Baju batik saat Khotbah Jumat di Masjid Baitul Abdullah, kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Ini adalah momentum yang baik untuk kita bangkitkan kembali kebanggaan terhadap batik Indonesia, budaya adiluhung, masterpiece yang diwariskan nenek moyang kita." ujarnya, ditemui usai sholat jum'at. Batik yang dikenakannya adalah batik fraktal dengan motif-motif khas Yogya.

Pada saat yang sama, Drs, H. Sarji, perintis Lembaga Kajian Dakwah Ma'ruf Amin Center juga sedang berada masjid bersama H. Hardi-pengusaha Ayam Potong yang mensuplai pasar Jabotabek. Keduanya tampak berbusana batik dan asyik bercengkerama
soal keputusan Unesco yang sempat menjadi nomor 4 di deretan trending topics Twitter.



"...memang sudah terbiasa memakai batik, dan kebetulan juga bersamaan dengan pengakuan UNESCO. Bapak Presiden juga menghimbau untuk memakai batik hari ini." kata Drs. H. Sarji yang disahut oleh H. Hardi, " Saya melihat hal ini akan membuka peluang lebih luas, kebangkitan batik Indonesia sebagai warisan nenek moyang yang bernilai seni tinggi dan harus dilestarikan."

Rupanya gaung batik sampai ke dalam masjid yang biasanya identik dengan baju koko/gamis, tsurban/peci dan sarung. Tak heran, di twitter ada ajakan ke masjid pakai batik.
mkesuma Wearing Batik to Masjid on this weekend! #batik #indonesia #unesco.

inilah universalitas batik ...

Posting Komentar

0 Komentar